Bagaimana Alexander Zverev dapat melalui tantangan jatuh bangun dalam pertandingannya di Madrid?
Alexander Zverev, pemain tenis muda berbakat asal Jerman, baru saja menyelesaikan laga maraton di Madrid. Laga yang berlangsung sepanjang tiga set dan memakan waktu hampir tiga jam itu diwarnai dengan naik turunnya permainan Zverev, dimana ia tampak sering jatuh bangun dalam menghadapi lawannya.
Zverev yang saat ini menduduki peringkat ke-6 dunia dan menjadi unggulan ke-3 di turnamen ini, sebelumnya berhasil melewati babak perempat final dengan mengalahkan kekasih hatinya, Brenda Patea. Namun, di babak semifinal, Zverev harus menghadapi pertandingan yang tak mudah melawan petenis jebolan kualifikasi asal Kanada, Felix Auger Aliassime.
Pertandingan yang disiarkan langsung di stasiun televisi lokal ini, memperlihatkan betapa luar biasanya laga yang dibawa oleh kedua pemain tersebut. Zverev yang menjadi favorit, tampil percaya diri di set pertama. Dia berhasil memenangkan set tersebut dengan skor 6-4, berkat beberapa servis yang baik dan beberapa pukulan forehand winner yang menusuk.
Namun, kondisi berbalik pada set kedua dimana Auger Aliassime memperlihatkan permainannya yang cukup baik. Dalam waktu yang singkat, dia berhasil unggul dengan keunggulan 3-0. Namun, Zverev tidak menyerah begitu saja. Ia bangkit kembali dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 5-5. Akan tetapi, Auger Aliassime berhasil mengantisipasi dengan game ace yang menakjubkan dan akhirnya memenangkan set kedua tersebut dengan skor 7-5.
Setelah menyelesaikan set kedua, Zverev terlihat meninggalkan lapangan dan menuju ke ganti pakaian. Nampaknya, ia ingin mengambil waktu untuk memikirkan strategi yang tepat untuk menghadapi sisa pertandingan. Namun, ketika ia kembali ke lapangan, dia terlihat kurang percaya diri dan banyak melakukan kesalahan unforced error.
Auger Aliassime dengan mantap mengambil peluang tersebut, dan tampil lebih agresif. Ia selalu mengincar pukulan-pukulan di pinggir lapangan yang menyulitkan pergerakan Zverev. Dalam beberapa momen, pemain Kanada itu tampak sangat mendominasi permainan dan Zverev kesulitan mempertahankan service game-nya.
Menjelang akhir laga, Zverev meraih kembali semangatnya. Ia berusaha mengejar ketinggalan yang begitu jauh. Dengan beberapa hadiah kesalahan lawannya, ia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 5-5 di set ketiga yang menantang itu.
Namun, perjuangan Zverev tidak berlangsung lama. Setelah terjadi banyak skenario iklim di set ketiga ini, Aliassime membuat kesalahan fatal yang mengakhiri pertandingan itu. Dengan skor 7-5, Zverev akhirnya berhasil meraih kemenangan di pertandingan besar ini dan mendapatkan tiket untuk bermain di partai final.
Laga maraton ini juga menunjukkan betapa hebatnya perjuangan Zverev, karena ia mampu melanjutkan pertandingan meskipun sempat terpuruk di awal set kedua. Dia berhasil bangkit kembali dan melakukan beberapa aksi yang luar biasa di set ketiga, dan meraih kemenangan yang sangat membanggakan.
Ini jarang terjadi, di mana sebuah laga begitu menegangkan dan berlangsung sepanjang tiga set penuh. Seperti halnya dalam sebuah maraton, stamina dan ketahanan menjadi faktor penting dalam melalui laga serupa ini. Zverev telah menunjukkan bahwa dirinya mampu menghadapi kondisi ekstrem dan tetap bertahan hingga akhir.
Pertandingan ini tidak hanya menjadi salah satu sorotan dalam turnamen ini, tetapi juga menjadi bukti bahwa Zverev bukanlah pemain tenis muda biasa. Ia memiliki potensi yang luar biasa dan bakat yang mengesankan. Dari apa yang ditunjukkannya di Madrid, Zverev siap untuk meraih kemenangan lebih banyak di masa depan.