smsi

Sebulan Konflik dengan India, Pakistan akan Naikkan Anggaran Pertahanan 17 Persen

Islamabad – Sebulan usai bentrok dengan India, Pakistan akhirnya berencana untuk menaikkan anggaran pertahanannya sebesar 17 persen.

Dikutip dari Bloomberg, Berdasarkan dokumen resmi dari Kementerian Keuangan Pakistan yang dirilis pada Selasa (10/6/2025), Pakistan di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Shehbaz Sharif akan mengalokasikan dana sebesar 2,55 triliun Rupee (sekitar Rp9 triliun) untuk pertahanan di tahun anggaran mendatang. Jumlah ini naik 2,18 triliun dari anggaran tahun ini.

Pembelanjaan anggaran untuk pertahanan ini diketahui menjadi pembelanjaan terbesar kedua setelah pembayaran bunga utang negara. Untuk dapat menekan anggaran negara, PM Sharif sedang berusaha untuk memenuhi berbagai syarat untuk mendapatkan pinjaman dari IMF.

Keputusan Pakistan untuk menaikkan anggaran pertahanan ini diketahui karena bentrokan yang terjadi dengan India bulan lalu. Konflik ini menjadi konflik Pakistan-India terparah yang pernah terjadi dalam beberapa dekade terakhir.

Aksi kekerasan tersebut dipicu oleh serangan bersenjata pada April lalu di wilayah Jammu dan Kashmir, India, yang menewaskan 26 warga sipil. India menyalahkan Pakistan atas serangan itu, namun Pakistan membantah tuduhan tersebut.

Dalam konflik tersebut, Pakistan memuji kehebatan jet tempur J-10C buatan China yang diklaim berhasil menembak jatuh enam pesawat tempur India, termasuk tiga jet Rafale buatan Prancis. Ini memicu perhatian baru terhadap kualitas senjata China, yang sebelumnya dianggap lebih rendah dari senjata buatan Barat. India sendiri hanya mengakui kehilangan sejumlah jet tempur, tanpa menyebut jumlah pastinya.

Minggu lalu, Pakistan mengatakan bahwa China telah menawarkan penjualan 40 jet tempur siluman J-35 generasi kelima, pesawat peringatan dini KJ-500, serta sistem pertahanan rudal balistik HQ-19.

Kabar ini membuat saham produsen J-35, AVIC Shenyang asal China, naik 10 persen di bursa saham Shanghai pada hari Senin, dan memicu kenaikan saham perusahaan pertahanan lainnya.

Sebagian besar senjata Pakistan memang berasal dari China. Dari tahun 2019–2023, sekitar 82 persen impor senjata Pakistan berasal dari China, meningkat dari 51 persen pada periode 2009–2012.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *