How does Tether’s net profit compare to its competitors in the PAA industry for the same period?
Tether, stablecoin yang paling terkenal di dunia, telah melaporkan keuntungan bersih sebesar US$1,48 milyar pada kuartal pertama. Keuntungan ini sangat impresif, bahkan jika dipandang dari segi industri keuangan tradisional yang tumbuh besar seperti bank-bank global.
Stablecoin merupakan cryptocurrency yang nilainya dipegang pada mata uang fiat, komoditas atau aset lainnya. Tether menjadi pemimpin dalam penggunaan stablecoin ini, salah satunya karena dianggap lebih stabil daripada coin-coint cryptocurrency berbasis volatilitas seperti Bitcoin atau Ethereum.
Tether diciptakan dengan tujuan untuk memfasilitasi perdagangan antar cryptocurrency dengan cara yang lebih stabil. Dalam hal ini, Tether dipegang pada nilai dolar AS sehingga nilai coin-nya relatif stabil. Hal ini memungkinkan orang untuk membeli dan menjual cryptocurrency tanpa ragu-ragu karena tahu bahwa nilai Tether stabil.
Keuntungan Tether cukup mencengangkan, mengingat standing kontroversialnya dalam dunia cryptocurrency. Ada banyak orang yang meragukan bahwa stablecoin ini benar-benar dipegang pada nilai dollar AS. Namun, keuntungan yang diperoleh Tether membuktikan bahwa ini adalah produk yang benar-benar menguntungkan.
Ini juga membuktikan bahwa cryptocurrency menjadi bagian penting dari ekonomi global. Tether membuktikan bahwa cryptocurrency dapat menjadi alat keuangan yang sangat menguntungkan, terutama di masa pandemi ini di mana sebagian besar dunia masih dalam kondisi rawan.
Selain itu, keuntungan ini juga memperlihatkan bahwa cryptocurrency bukan lagi sesuatu yang dianggap sebagai sebuah inovasi baru. Kini, cryptocurrency telah dianggap sebagai sebuah bisnis utama yang membawa keuntungan yang besar bagi para pemain di dalamnya.
Namun, keuntungan Tether juga memunculkan sejumlah pertanyaan. Beberapa orang bertanya-tanya apakah Tether benar-benar stabel atau hanya mencerminkan sebuah gelembung finansial. Ada orang yang khawatir bahwa terlalu banyak Tether yang dicetak terlalu cepat akan membuat nilai coin-nya turun lebih cepat dari dolar AS.
Sementara itu, ada yang mempertanyakan apakah Tether dapat dianggap sebagai cryptocurrency yang benar. Beberapa orang berargumen bahwa Tether jauh lebih dekat dengan mata uang fiat yang dibeli dan dijual di pasar keuangan, ketimbang menjadi cryptocurrency yang dianggap lebih sebagai alat investasi atau pembayaran digital.
Namun, bagaimanapun juga, keuntungan sebesar US$1,48 milyar pada kuartal pertama yang dihasilkan Tether mengukuhkan posisinya sebagai salah satu cryptocurrency paling menjanjikan saat ini. Menunjukkan bahwa cryptocurrency tidak hanya sebuah gimmick atau tren, tetapi benar-benar menjadi sesuatu yang dapat memberikan keuntungan bagi para investor.
Kita tunggu saja bagaimana perkembangan Tether ke depannya dan bagaimana dukungan dari pemerintah dan industri lainnya akan memengaruhinya. Apapun itu, cryptocurrency menunjukkan bahwa mereka tetap menjadi bagian penting dari industri keuangan global yang terus berkembang.