Sudah jadi rahasia umum bahwa orang kaya sering kali terlihat minum kopi yang harganya mencapai ratusan ribu rupiah. Kopi yang dianggap kelas atas ini bahkan bisa menjadi simbol status bagi sebagian orang. Tak heran jika kemudian banyak orang yang ingin mengikuti jejak orang kaya dan membeli kopi dengan harga yang sama.
Namun baru-baru ini, di media sosial ramai diperbincangkan tentang seorang pria yang membeli secangkir kopi dengan harga yang fantastis, mencapai Rp80 ribu. Belum lagi jika jumlah itu dikalikan dengan frekuensi pembelianiya yang sama, maka sudah pasti ia mengeluarkan uang yang sangat besar untuk membeli secangkir kopi.
Banyak yang bertanya-tanya, benarkah membeli kopi dengan harga setinggi itu bisa membuat seseorang menjadi seperti orang kaya? Apa yang sebenarnya terjadi dibalik fenomena ini?
Sekilas, keinginan seseorang yang ingin mengikuti gaya hidup orang kaya terkesan adalah hal yang wajar. Namun ketika tidak diiringi dengan pemahaman yang tepat tentang pengelolaan keuangan, maka bukan tidak mungkin keinginan itu malah akan menjadi bumerang bagi diri sendiri di kemudian hari.
Memang benar bahwa kita harus menjadi pintar dalam mengelola keuangan dan memilih prioritas dalam pemenuhan kebutuhan kita. Tentunya, kebutuhan yang lebih mendasar seperti sandang, pangan, dan papan haruslah menjadi prioritas utama.
Bagi sebagian orang, secangkir kopi harganya Rp80 ribu mungkin masih termasuk dalam kategori kebutuhan yang tak terlalu penting. Untuk itu, sebelum memutuskan untuk membeli kopi dengan harga tersebut, sebaiknya membuka lembaran hitung terlebih dahulu. Apakah dalam pemenuhan kebutuhan utama, masih tersisa uang yang cukup untuk membeli kopi dengan harga setinggi itu?
Selain itu, kita juga harus mengingat bahwa orang kaya memang memiliki kebebasan dalam mengeluarkan uangnya. Namun, kebebasan itu didapat berkat usaha dan kerja keras yang tidak mudah dilakukan. Kita harus bisa membedakan antara membeli sesuatu karena keinginan dan membeli sesuatu karena bisa memperbaiki kualitas hidup kita di masa depan.
Orang kaya juga tentunya tidak bisa membeli kopi dengan harga yang setinggi itu setiap hari. Mereka tentunya mempertimbangkan faktor kesehatan, karena tidak ada yang menginginkan pengeluaran uang yang besar jika hasilnya bisa mempengaruhi kesehatan mereka. Mereka juga mempertimbangkan waktu dan tempat yang tepat untuk membeli kopi, serta memilih kopi yang berkualitas dan memiliki cita rasa yang diinginkan.
Singkatnya, membeli kopi dengan harga setinggi itu bukanlah jaminan menjadi seperti orang kaya. Bukanlah hal yang mengherankan jika seseorang menjadi restoran atau kafe favorit orang kaya dan memilih untuk memesan secangkir kopi yang sama untuk mencoba gaya hidup yang berbeda. Namun bagi mereka yang ingin mengikuti jejak orang kaya, jangan lupa untuk mempertimbangkan pengelolaan keuangan yang baik dan mengutamakan kebutuhan yang lebih mendasar terlebih dahulu.
Mempunyai cita rasa kopi yang enak memang penting, tapi tentunya hal itu bukanlah kebutuhan yang sangat penting. Kita harus bisa memilah-milah kebutuhan mana saja yang benar-benar harus kita penuhi dan mana saja yang tidak harus kita penuhi. Keuangan adalah salah satu aspek yang harus diperhatikan dengan baik, terutama jika ingin memiliki gaya hidup yang lebih tinggi.
Jangan sampai terjebak pada tuntutan untuk membeli sesuatu yang tampaknya penting hanya demi mengejar simbol status. Sebagai gantinya, cobalah untuk fokus pada hal-hal yang lebih penting, seperti menjaga kesehatan, meningkatkan kualitas hidup, dan mencapai tujuan finansial sebagai tanggung jawab kita sebagai manusia.