MEDAN – Ketua DPRD Kota Medan, Wong Chun Sen, menuai sorotan setelah menggelar pertemuan dengan sejumlah aliansi mahasiswa di Hotel Gran Inna, Medan, beberapa waktu lalu. Pertemuan yang awalnya disebut sebagai audiensi untuk membahas berbagai persoalan di Kota Medan ini justru memunculkan dugaan pembungkaman terhadap gerakan mahasiswa.
Informasi yang beredar, Wong Chun Sen diduga meminta sejumlah aliansi mahasiswa agar tidak lagi menggelar aksi unjuk rasa. Namun, upaya konfirmasi dari awak media tidak mendapat respons. Berulang kali pesan singkat dikirimkan ke nomor pribadi politisi PDIP tersebut, namun tak satu pun dibalas.
Ketua Umum HMI Cabang Medan, Cici Indah Rizki, membenarkan adanya undangan dari Wong Chun Sen untuk menghadiri pertemuan tersebut. Namun, pihaknya menolak hadir karena lokasi yang dipilih dinilai tidak tepat.
“Pertemuan kenapa mesti di hotel? Seharusnya kan di Gedung DPRD Kota Medan, agar mencerminkan fungsi perwakilan rakyat. Kita jelas menolak dan menentang langkah Wong Chun Sen,” tegas Cici.
Menurut Cici, tindakan Wong Chun Sen tidak mencerminkan sosok seorang wakil rakyat. Ia menilai Ketua DPRD Medan itu tak pantas menduduki jabatannya jika pertemuan dengan rakyat justru digelar di tempat mewah.
“Dengan adanya pertemuan ini, kami menilai Wong Chun Sen tidak layak menjadi Ketua DPRD Kota Medan. Masa rakyat mau ketemu malah dibawa ke hotel,” ujarnya.
Cici juga mendesak PDIP Kota Medan menegur keras Wong Chun Sen yang dianggap bertolak belakang dengan citra partai yang dikenal merakyat.
“Masa PDIP yang dikenal sebagai partai wong cilik malah menggelar pertemuan di hotel, seakan mengutamakan kemewahan,” tandasnya.
