Kasus baterai motor listrik yang meledak saat sedang dicharge kembali terjadi. Kali ini kejadian terjadi pada sebuah motor listrik di sebuah kota yang hingga kini belum dapat diketahui namanya. Berita tentang baterai motor listrik yang meledak selalu menjadi perhatian masyarakat, karena dampaknya cukup berbahaya dan memperlihatkan kendala yang dihadapi pada sektor kendaraan yang sedang booming ini.
Dari informasi yang beredar, kejadian terjadi pada Minggu pagi, ketika sang pemilik motor listrik sedang mengisi baterai kendaraannya di rumah. Saat proses pengisian baterai sedang berlangsung, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan ledakan yang cukup kencang dari baterai. Sontak membuat lingkungan sekitar terkejut dan wahana mencuri perhatian.
Banyak warga yang datang dan menyaksikan kejadian tersebut. Petugas kepolisian juga datang ke lokasi dan menyelidiki kasus tersebut. Dari hasil investigasi sementara, ditemukan bahwa baterai ini sudah cukup lama digunakan dan seringkali dicharge di suhu yang sangat tinggi sehingga menyebabkan kerusakan. Namun tetap saja, kejadian ini menyebarkan ketakutan pada pengguna kendaraan listrik.
Terlebih, dalam kejadian yang sama juga ditemukan bahwa tanpa disadari, baterai yang meledak ternyata bukanlah baterai asli pabrik, melainkan adalah baterai palsu yang dibeli dengan harga lebih murah dari yang seharusnya. Tentu saja penggunaan baterai palsu ini sangat membahayakan dan dapat memperparah kerusakan, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya ledakan.
Kasus baterai motor listrik yang meledak saat dicas memang bukan kasus pertama yang terjadi. Beberapa kasus serupa terjadi sebelumnya, baik itu motor listrik maupun mobil listrik. Kendala yang dihadapi saat ini adalah dalam proses produksi kendaraan listrik masih banyak produsen yang mengambil jalan pintas dalam memasang bahan-bahan murah dan kualitas rendah, salah satunya adalah baterai.
Terkait dengan ini, pihak otoritas mobil listrik dan motor listrik di beberapa negara telah mengeluarkan peraturan dan standar tertentu untuk memastikan kualitas baterai yang dipasang pada kendaraan listrik. Hal ini tentunya penting agar dapat mengurangi potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh baterai yang meledak.
Namun, masih banyak produsen kendaraan listrik yang tidak mencukupi standar keamanan dalam memasang baterai. Sebagian besar dari mereka mengabaikan standar asli otoritas dan lebih memilih menggunakan bahan-bahan murah atau baterai palsu. Selain itu, para pengguna kendaraan listrik juga harus hati-hati dan selalu memeriksa kualitas baterai, memastikan baterai yang digunakan adalah asli dari pabrik.
Terlepas dari hal tersebut, pengguna kendaraan listrik juga seharusnya memperhatikan tata cara penggunaan motor listrik atau mobil listrik agar dapat memperpanjang umur baterai. Secara umum, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengisian baterai motor listrik dan mobil listrik, antara lain adalah:
1. Gunakan charger yang sesuai
Pastikan charger yang digunakan cocok dengan baterai motor listrik atau mobil listrik Anda. Jangan memakai charger yang asal-asalan ataupun charger yang tidak cocok dengan jenis baterai yang dipakai.
2. Jangan meninggalkan kendaraan listrik sembarangan
Pastikan kendaraan listrik pribadi Anda ditempatkan pada area yang aman dan kering pada saat dicharge.
3. Kurangi suhu saat proses pengisian baterai
Pastikan proses pengisian baterai dilakukan pada suhu yang tidak terlalu tinggi. Suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat mempercepat kerusakan pada baterai.
4. Periksa kualitas baterai secara berkala
Pastikan baterai dalam kondisi baik dan periksa setidaknya setiap 6 bulan sekali. Hal ini bisa membantu mengurangi kemungkinan baterai meledak ketika Anda mengecharge baterai motor listrik atau mobil listrik.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, diharapkan pengguna kendaraan listrik dapat menikmati keuntungan penggunaan kendaraan ramah lingkungan seperti motor listrik dan mobil listrik tanpa harus menghadapi potensi bahaya dari baterai yang meledak saat dicharge. Namun, produsen kendaraan juga harus ikut serta dalam memastikan kualitas baterai kendaraan yang mereka produksi supaya dapat meminimalisir resiko dan membantu mengurangi potensi bahaya dari baterai yang meledak.