Medan – Wartawan yang bertugas peliputan resmi di Pemrovsu dan jajarannya dari masing-masing media, sepertinya aktivitasnya kian hari hendak dimatisurikan.
Di mana wartawan media massa yang sudah bertahun-tahun meliput dan melekat resmi bersama Gubsu tidak lagi dilibatkan dalam sejumlah agenda penting Gubernur dan jajarannya.
Khususnya sejak awal bertugas Gubsu hasil Pilgubsu 2024 M Bobby Afif Nasution dan Wakil Gubsu Surya, agenda kegiatan yang biasanya di share ke WAG resmi Forum Wartawan Pemprov Sumut (FWP) kini tiada lagi.
Sontak wartawan Pemprovsu seperti memasuki ‘masa kegelapan’ dan ‘kebutaan’ dilumpuhkan karena pengkondisian ini, di mana seluruh agenda Gubsu Bobby Nasution yang kabarnya “dimonopoli” sekelompok eks media yang berada di lingkarannya, diduga untuk mencari keuntungan sendiri.
Oknum bergentayangan bersama tim media TV dan online nasional yang “diperalatnya” meliput seluruh kegiatan Gubsu yang merupakan menantu Presiden Jokowi.
Sementara wartawan media lokal dan nasional mainstream di Pemprovsu di “matisurikan” hanya menerima press rilis yang dibagikan Dinas Kominfo Sumut.
Hanya sesekali, jika ada agenda Gubsu yang berpusat di kantor Gubsu dan rumah dinas, barulah wartawan yang tergabung FWP hadir meski tanpa pemberitahuan resmi.
Bahkan terkadang media tidak diperbolehkan masuk ke lokasi acara dengan alasan internal, ironisnya berita tetap di share dari Kominfo Sumut.
Seperti yang baru-baru ini dialami wartawan yang hendak meliput acara Wapres-RI Gibran Rakabuming Raka yang juga ipar Gubsu M Bobby Afif Nasution
di aula T Raja Inal Siregar, Kamis (15/05/25) malam.
Katanya acara internal tetapi kok beritanya ada dishare kemana-mana bahkan kepada wartawan yang bertugas resmi di Pemprovsu (FWP). Ini ada apa?
Demikian juga Wapres didampingi Gubsu meninjau ke daerah, juga demikian FWP tidak diikutsertakan hanya menerima press rilis saja.
Lebih parah lagi, pada Rabu (14/05/25), sorenya pertemuan FWP Sumut dengan Plt Dinas Kominfo Sumut Porman bersama tim di Press room, berselang kemudian berlangsung pelantikan pejabat eselon II Kepala Biro Umum dan Kepala Biro Pengadaan dan Jasa (PBJ).
Lagi-lagi FWP seolah seperti sengaja tidak diberitahu, hanya wartawan di media yang telah diperlalat ‘oknum itu’ yang tahu.
Wartawan FWP hanya mendapatkan relis keesokan harinya setelah terbit dahulu di media tertentu.
Memang diakui meski terlambat rilis agenda Gubsu yang selalu di share membantu media, tetapi belum akurat karena wartawan yang bersangkutan tidak melihat fakta langsung di lapangan sehingga mengurangi bobot beritanya.
Ketua FWP Sumut Zulkifli Harahap yang merupakan wartawan Senior harian terkemuka di Sumut bersama pengurus ketika ditemui, Jumat (16/05/25) hanya tersenyum miris tidak bisa berkata-kata atas pengkondisian ini.
Meskipun demikian ia berjanji akan segera mencari solusi yang tepat atas pengkondisian yang tengah dialami sejumlah media resmi yang tergabung di FWP.
Kabar baik ya, Gubsu M Bobby Afif Nasution jika “kepentok” usai agenda masih tetap “wellcome” mau diwawancara dengan semua wartawan termasuk dari FWP Sumut yang hadir tanpa dibeda-bedakan. Semua pertanyaan di jawab Gubsu sebisanya.
Ini ada apa? Apa salah wartawan yang telah lama bertugas setiap masa periode Gubsu seperti sengaja “dimatisurikan”.
Kedepannya, diharapkan campur tangan Gubsu M Bobby Afif Nasution langsung agar pengkondisian ini segera dihilangkan dan semuanya berjalan lancar.
Silaturahmi dan sinergitas antar wartawan yang resmi bertugas di Pemrovsu dengan Gubsu, Wagubsu serta jajarannya hendaknya di hidupkan kembali dengan kegiatan coffee morning, jumpa pers, halalbihalal, buka puasa bersama, pemotongan hewan kurban dan lainnya.
Juga dilibatkan secara bergantian serta difasilitasi meliput agenda Gubsu keluar kota.
Hilangkan “monopoli kegiatan Gubsu” dan libatkan serta fasilitasi kembali media terlibat dalam setiap agenda Gubsu, Wagubsu maupun jajarannya.
Semua bersatu dan berkolaborasi bersama menyampaikan informasi pembangunan guna mencerahkan masyarakat Sumut yang lebih baik dan sejahtera kedepannya.
