Partai Prima, partai kecil di Indonesia yang didirikan pada awal tahun 2020 ini, menyatakan bahwa mereka tidak masalah jika Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dilanjutkan, asalkan mereka bisa menjadi peserta dalam pesta demokrasi tersebut. Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Umum Partai Prima, Bambang Setiawan, pada Kamis (7/10/2021).
Menurut Bambang, partainya sudah siap mengikuti pemilu setiap saat, baik itu dalam waktu dekat maupun jangka panjang. Sebagai partai yang baru saja lahir, Partai Prima memang belum memiliki dukungan yang kuat dari masyarakat, tetapi mereka yakin bisa bertahan dan bahkan meningkatkan popularitasnya jika diberikan kesempatan untuk memperkenalkan diri kepada publik.
“Kami tidak merasa dirugikan jika Pemilu 2024 tetap dilaksanakan, karena kami sudah mempersiapkan diri untuk itu. Bahkan kami yakin bisa bersaing dengan partai-partai besar asalkan diberikan kesempatan yang sama,” tegas Bambang.
Partai Prima sendiri diketahui telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan visibilitasnya di masyarakat. Mereka aktif mengadakan pertemuan dan diskusi dengan masyarakat, serta memanfaatkan media sosial dan platform digital lainnya untuk menyebarkan ideologi dan program-program politiknya.
Meski begitu, Partai Prima juga mengalami kendala dalam menghadapi persaingan politik yang semakin ketat di Indonesia. Mereka seringkali kesulitan mendapatkan tempat di media massa tradisional, dan juga sulit mendapatkan dukungan finansial untuk kegiatan-kegiatan partai.
Namun, Bambang tetap optimistis bahwa keberadaan Partai Prima akan membawa warna baru dalam kancah politik Indonesia. Menurutnya, partainya mengusung prinsip-prinsip demokrasi yang merakyat, dan memiliki visi yang jelas untuk memajukan negara.
“Kami berusaha memberikan alternatif bagi masyarakat yang bosan dengan politik konvensional dan ingin mencari sesuatu yang baru dan segar. Kami tidak mencari kekuasaan semata, tetapi ingin membangun Indonesia yang lebih baik dan adil,” kata Bambang.
Di depan sejumlah wartawan yang hadir dalam konferensi pers di Jakarta, Bambang juga sempat menyinggung tentang kondisi politik nasional yang dinilainya semakin polarisasi dan keras. Menurutnya, Partai Prima ingin menjadi jembatan antara kelompok-kelompok yang berbeda pandangan, dan mempromosikan dialog yang kritis dan konstruktif dalam demokrasi.
“Kita tidak bisa terus-terusan menyelesaikan perbedaan dengan cara kekerasan dan permusuhan. Kami ingin menciptakan atmosfer yang harmonis dan inklusif di masyarakat, agar kita bisa bekerja sama dalam membangun bangsa,” ujarnya.
Terakhir, Bambang juga mengatakan bahwa Partai Prima tidak akan mundur dari arena politik Indonesia, meski ada kendala dan rintangan yang dihadapi. Ia mengajak masyarakat Indonesia untuk membuka diri terhadap partai-partai yang baru dan memberikan kesempatan bagi ide-ide baru untuk berkembang.
“Jangan takut untuk mencoba dan mendukung partai-partai kecil. Mereka mungkin belum terkenal dan belum kuat, tetapi mereka memiliki semangat dan tekad yang besar untuk memperjuangkan kepentingan rakyat,” tutup Bambang.
