smsi

Picu Nani Wijaya Masuk RS, Apa Penyebab Penumpukan Lendir di Paru-paru? – detikHealth

Picu Nani Wijaya Masuk RS, Apa Penyebab Penumpukan Lendir di Paru-paru? – detikHealth

Selebritas Nani Wijaya dikabarkan masuk ke Rumah Sakit (RS) dengan disebabkan adanya penumpukan lendir di paru-paru. Berdasarkan informasi yang diungkap pihak RS, Nani Wijaya telah menjalani berbagai pemeriksaan yang terkait dengan penyakit ini. Namun, para ahli medis belum mengetahui apa penyebab penumpukan lendir di paru-paru.

Menurut Dr. Chiang Ching Teng, spesialis paru-paru di RSNTU, penumpukan lendir di paru-paru disebabkan oleh berbagai hal. Penyebabnya dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti lingkungan, genetik, dan jenis bakteri yang menyerang paru-paru. Salah satu kondisi yang dapat menyebabkan penumpukan lendir di paru-paru adalah bronkitis kronis.

Bronkitis kronis adalah infeksi yang dapat menyebabkan batuk dan penyumbatan saluran udara. Gejala-gejala utama bronkitis kronis adalah sesak napas, batuk yang berulang, dan produksi lendir dengan atau tanpa darah. Perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi bronkitis kronis adalah dengan mengambil obat anti-inflamasi. Selain itu, pasien harus juga menjaga pola hidup sehat dengan melakukan perawatan cuci paru-paru atau terapi fisioterapi.

Meskipun infeksi atau penyakit-penyakit tertentu dapat menyebabkan penumpukan lendir di paru-paru, ada juga beberapa faktor lain yang mempengaruhi. Sebagai contoh, tabakra, paparan udara yang berdebu, dan alergen (substansi atau mikroorganisme yang dapat menyebabkan reaksi alergi) juga dapat menyebabkan penumpukan lendir di paru-paru. Mereka yang merokok memiliki risiko lebih tinggi terkena penyumbatan saluran udara.

Dari itu, untuk mendapatkan prognosis yang benar, setiap orang yang mengalami gejala seperti sesak napas atau batuk harus berkonsultasi dengan dokter untuk mendiagnosa dan mengobati penyakit tersebut. Selain itu, ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari penyakit-penyakit pada paru-paru, seperti menghindari asap rokok dan paparan polutan.

Kontribusi detikHealth

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *