Medan-Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia Sumatera Utara (PSI Sumut), HM. Nezar Djoeli, S.T., menyatakan rasa prihatinnya saat membaca di beberapa media hari ini (16/8/2023) atas statement Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, yang menyatakan bahwa lupa menyebutkan nama wakil gubernur yang seolah-olah itu adalah anekdot yang diciptakan oleh seorang Gubernur atas ketidak pemahamannya yang telah terjadi beberapa waktu terakhir ini.
“Atas propaganda ini, kami sangat menyesalkan. Karena yang disampaikan cenderung provokatif, apalagi pada rapat yang sangat mulia dalam sebuah rapat paripurna di lembaga legislatif Provinsi Sumatera Utara,” ujar HM Nezar Djoeli, S.T., kepada wartawan di Medan, kamis (17/8/2023.)
Dalam keterangan persnya, Ketua PSI Sumut, HM Nezar Djoeli, mengatakan forum rapat paripurna adalah forum resmi, bukan forum statement-statement seperti yang disampaikan oleh Gubsu Edy Rahmayadi, dihadapan pimpinan dan anggota DPRD juga tamu undangan yang hadir, bahkan ada undangan pelajar SMA/SMK yang hadir saat itu. Menurut HM Nezar Djoeli, kejadian itu menunjukkan arogansi Edy Rahmayadi sebagai Gubsu yang akan berakhir di 5 September 2023 ini. Karena hal itu merupakan sindiran halus kepada wakil gubernur yang disebutnya udah lama meninggalkan dia.
“Tidak ada kesan yang baik ditinggalkan dengan kalimat itu, apalagi di dalam sebuah rapat yang mulia di sidang paripurna lembaga legislatif. Kalimat itu tidak sepatutnya terjadi dan saya juga sangat menyesalkan kepada fraksi-fraksi yang ada di parlemen hanya bisa diam tanpa memberikan pendidikan politik yang baik kepada rakyat Sumatera Utara yang seyogianya pimpinan dan anggota DPRD yang tergabung dalam fraksi yang ada di parlemen melakukan interupsi atas statement Gubernur tersebut karena hal ini tidak mendidik kepada seluruh masyarakat yang menyaksikan dan yang membaca berita, apalagi informasi yang hadir saat itu ada juga pelajar SMA/SMK,” katanya.
Sosok Gubernur sebagai Kepala Daerah, hendaknya mempertontonkan kepada masyarakat luas adab yang baik, menjaga etika politik dalam sebuah Lembaga resmi negara ini.
Sebelumnya dilansir detiksumut, Rabu (16/8/2023), awalnya Edy memberikan salam penghormatan kepada Ketua, Wakil Ketua, serta anggota DPRD Sumut yang hadir. Setelah itu, Edy hendak memberikan salam penghormatan kepada Forkopimda. Sontak dia sadar bahwa lupa menyapa Wagubsu Ijeck. Edy mengaku lupa karena terlalu lama ditinggalkan Ijeck. Yang terhormat Ketua, Wakil Ketua, dan seluruh anggota Dewan.
“Yang saya hormati Forkopimda, eh Wakil Gubernur Sumut, lupa saya ini Wakil Gubernur Sumut karena terlalu lama saya ditinggalkannya, sehingga lupa saya, Musa Rajekshah,” kata Edy.