Batu Bara – Sebagai upaya optimalisasi penyaluran pupuk bersubsidi ketingkat petani sesuai Harga, Pemerintah Kabupaten Batubara melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Kabupaten Batubara di Aula Abdi Praja, Kamis (15/5/2025).
Rapat ini melibatkan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3), produsen pupuk, distributor, pengecer, penyuluh pertanian, dan instansi terkait seperti Polres Batubara, Kodim 02/08 Asahan dan Kajari Batubara.
Bupati Batubara melalui Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Batubara, Bambang Hadisaputro hadir sekaligus membuka Rakor menyebutkan, kegiatan ini merupakan awal Pembentukan Kordinasi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) melibatkan seluruh unsur OPD guna mengatasi persoalan kelangkaan pupuk bersubsidi.
“Agenda Rakor ini akan di lakukan setiap tiga bulan sekali sebagai bentuk dari Pemerintah Daerah mendukung program Asta Cita Bapak Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, salah satunya Swasembada Pangan, “Terangnya.
Di samping itu melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan Batubara, yang juga memiliki penyuluh – penyuluhnya yang tersebar di seluruh desa diharapkan selalu mendengar apa yang menjadi keluhkan petani untuk kemudian dilaporkan kepada perangkat daerah.
“Jadi jika ada yang perlu diintervensi, kepala dinas bisa langsung memutuskannya melalui rapat bersama pihak terkait dan memberikan solusi, apa dan seperti apa yang akan dilakukan” tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan, Susilawati Ritonga M.SI mengatakan pertemuan ini dalam rangka kordinasi Antar OPD yang terlibat, produsen dan petani dan KP3 untuk memastikan distribusi dan penggunaan pupuk bersubsidi berjalan efektif dan sesuai regulasi dan tepat sasaran.
Ia menyebutkan, peran pupuk dan pestisida sangatlah penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Oleh karena itu, pengawasan harus dilakukan secara ketat untuk melindungi petani serta mencegah penyimpangan dalam distribusi maupun dampak negatif dari penggunaannya.
“Dengan adanya Rapat kordinasi ini ledepan pengawasan pupuk dan pestisida yang lebih ketat, diharapkan produktivitas pertanian semakin optimal, ketahanan pangan tetap terjaga, dan kesejahteraan petani meningkat.” Kata Kadis Pertanian dan Perkebunan, Susilawati Ritonga M.SI.