Apakah ada alternatif mata uang lain yang berpotensi menggantikan dominasi dolar AS sebagai mata uang dunia dan bagaimana peluangnya dalam mengatasi ancaman terhadap dolar AS?
Dalam beberapa dekade terakhir, posisi dominasi dolar AS dalam penggunaan mata uang dunia tidak diragukan lagi. Dolar AS digunakan sebagai standar de facto dalam perdagangan internasional, keuangan global, dan investasi. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, muncul beberapa ancaman terhadap posisi dominasi dolar AS dari faktor internal maupun eksternal.
Faktor internal yang mempengaruhi dominasi dolar AS adalah kebijakan ekonomi AS, khususnya dalam hal anggaran dan defisit perdagangan. Kebijakan fiskal AS yang menghasilkan defisit anggaran yang besar dan tidak seimbang serta defisit perdagangan dengan berbagai negara menempatkan dolar AS sebagai mata uang yang lemah. Dalam jangka panjang, kebijakan fiskal seperti ini dapat melemahkan minat dunia untuk menggunakan dolar AS sebagai mata uang internasional.
Sementara itu, faktor eksternal yang mempengaruhi dominasi dolar AS adalah meningkatnya peluang dan keinginan negara-negara lain untuk berdagang dan melakukan transaksi dalam mata uang mereka sendiri. Hal ini terlihat dari perkembangan perdagangan China yang mendorong penggunaan yuan dalam transaksi internasional. Banyak negara yang semakin tertarik dalam trading menggunakan mata uang mereka sendiri atau mata uang lain seperti euro, yen, dan yuan dari pada dolar.
Sejak 2008, krisis ekonomi global juga menyebabkan meningkatnya kekhawatiran mengenai stabilitas dolar AS sebagai mata uang internasional. Ketika terjadi resesi, kebutuhan likuiditas meningkat, dan pergerakan arus investasi yang besar bisa mempengaruhi nilai dolar AS. Selain itu, perjanjian perdagangan seperti TPP yang belum diratifikasi oleh AS, dan kebijakan Trump untuk membatasi perdagangan internasional dan memajukan politik unilateralisme menjadikan negara-negara lain mencari cara alternatif perdagangan seperti dengan China.
Beberapa langkah yang dapat diambil oleh AS untuk mempertahankan posisi dominasi dolar AS adalah melalui kebijakan keuangan yang fokus pada pengurangan defisit dan mengembangkan ekonomi AS, serta membuka lebih banyak jalur perdagangan internasional yang memuat mata uang AS. Selain itu, AS perlu memperkuat aliansi dengan negara-negara penting seperti Jepang dan Uni Eropa dan memajukan negosiasi lebih lanjut tentang persetujuan perdagangan seperti TPP.
Tantangan bagi posisi dominasi dolar AS tidak hanya muncul dari faktor internal dan eksternal, tetapi juga dari perkembangan teknologi yang memungkinkan terciptanya jaringan pembayaran digital baru. Teknologi blockchain dan mata uang digital seperti Bitcoin telah merangsang pengembangan sistem pembayaran dan pertukaran yang berbeda dari yang menggunakan mata uang tradisional. Hal ini dapat mempertanyakan peranan dolar AS sebagai mata uang global.
Namun, dolar AS masih dianggap sebagai mata uang yang terpercaya dan stabil dengan kelebihan yang sulit untuk dihapuskan oleh mata uang lain. Pertumbuhan ekonomi AS yang kuat, perdagangan internasional, dan keamanan yang dijamin oleh negara yang kuat berkembang di Amerika Serikat membuat dolar AS sulit digantikan oleh mata uang lain. Sejauh ini, negara-negara yang mencoba untuk menantang dominasi dolar AS belum mengembangkan alternatif yang cukup kuat untuk menggantikannya.
Dalam kesimpulan, dapat dikatakan bahwa dominasi dolar AS masih merupakan masalah yang hangat dalam ekonomi global. Faktor internal seperti kebijakan fiskal dan defisit perdagangan, serta faktor eksternal seperti meningkatnya peluang dan keinginan negara-negara lain untuk berdagang dan menggunakan mata uang mereka sendiri mempengaruhi posisi dolar AS. Namun, langkah-langkah yang tepat dan konstruktif oleh AS dapat mempertahankan dominasi dolar AS sebagai mata uang internasional.