How can the US maintain its economic power in the face of growing competition from BRICS countries?
Gerakan BRICS (Brazil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan) telah lama memperlihatkan ambisi untuk mendapatkan dominasi yang lebih besar di panggung ekonomi global. Hal ini maskipun terkadang terlihat sebagai ketidaksetaraan dagang dalam negara-negara anggota BRICS, tetapi ada bukti signifikan bahwa gerakan ini telah menjadi ancaman bagi dominasi dolar AS dalam ekonomi global. Sebuah pernyataan yang mengejutkan datang dari seorang mantan ekonom Gedung Putih AS, yang mengungkapkan keyakinannya bahwa gerakan BRICS akan berhasil menghapus dominasi dolar AS.
Menurut mantan ekonom utama Gedung Putih AS, gerakan BRICS akan menjadi “alat ukur internasional yang lemah” jika tidak memiliki dukungan global yang luas, tetapi ia juga mengakui bahwa anggota BRICS telah melakukan upaya yang signifikan untuk mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS. Secara khusus, dia mencatat bahwa Cina telah menjadi kekuatan utama di balik pergeseran dalam pasar saham dan valuta asing yang mengancam dominasi AS.
Sebagai contoh, orang-orang Cina telah membentuk kelompok ekonomi yang kuat, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Cina telah membuka kantor bank pusat sendiri di London, untuk memberikan dukungan yang lebih kuat bagi bankungan bank Cina yang berusaha untuk mempromosikan Yuan sebagai alternatif utama bagi dolar AS. Selain itu, Cina telah meluncurkan inisiatif internasional “One Belt, One Road” yang cukup ambisius, dengan mencatat bahwa inisiatif ini akan membuka perdagangan baru, rute transportasi, dan perekonomian baru melalui proyek-proyek infrastruktur besar yang melintasi Eropa, Asia Tengah, dan Asia Tenggara.
India juga telah memainkan peranan penting dalam mempromosikan perdagangan dalam negeri dan regional. Sejak merekturnya Modi ke kekuasaan, India telah mempromosikan tumbuhnya perekonomian. Perbaikan dalam lingkungan investasi telah memungkinkan beberapa proyek untuk kembali menggalakkan peluang investasi di India. Sikap India yang sekarang begitu terkait dengan BRICS, dimana India tidak ragu-ragu untuk membantah ketidakadilan yang dialami oleh negaranya dalam perjanjian perdagangan internasional.
Namun, pertanyaannya adalah apakah upaya ini akan cukup untuk menghapus dominasi dolar AS? Menurut pengamat, anggota BRICS akan memerlukan dukungan yang lebih kuat dari negara-negara lain agar bisa melawan dominasi dolar AS. Jika BRICS benar-benar ingin meningkatkan pengaruhnya di pasar internasional, maka mereka harus mengubah pandangan para investor dan pelaku bisnis yang masih mendorong dolar AS sebagai mata uang utama. Karena saat ini Dollar masih dianggap sebagai mata uang dalam bisnis internasional yang sangat stabil.
Selain itu, BRICS sendiri juga dihadapkan dengan berbagai persoalan dalam mewujudkan visinya. Salah satu contoh isu ketimpangan perdagangan antara lima negara ini. Dengan ekonomi yang berbeda-beda dan konsolidasi perdagangan yang kuat, seperti yang terlihat dalam kasus Cina dan Brasil, sangat sulit untuk merenungkan kesetaraan perdagangan. Negara-negara ini masih terkesan memiliki prinsip negara sendiri dalam menyikapi persoalan ini untuk menjaga kepentingan ekonominya masing-masing.
Namun, para pengamat percaya bahwa anggota BRICS memiliki banyak alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti dolar AS. Mata uang Yuan, Euro, dan bahkan emas telah muncul sebagai mata uang alternatif untuk perdagangan internasional. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, beberapa negara Eropa telah menolak upaya Amerika untuk terus memperkuat dominasi dolar AS, seperti Inggris dan Jerman. Semakin banyak negara mengadopsi Ide melawatkan kebijakan moneter menkesan beberapa alternatif tersebut memang layak diterapkan.
BRICS kemudian harus mempertimbangkan menerapkan inovasi jangka panjang, seperti menggunakan teknologi blockchain, untuk mengarahkan pasar ke opsi mata uang alternatif dalam perdagangan internasional. Hal teknologi ini bisa diatur dan dipantau secara online sehingga transaksi keuangan bisa diselesaikan dengan lancar dan transparan. Penerapan teknologi ini mampu membangun kembali kepercayaan investor terhadap perdagangan global, yang pada gilirannya, dapat menggeser dominasi dolar AS.
Dalam waktu dekat, BRICS memang belum sepenuhnya berhasil dalam menaklukan dominasi dolar AS. Namun, langkah-langkah yang telah mereka ambil dalam mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS dan mempromosikan alternatif lain sangat positif, walaupun pada saat ini peluang keberhasilannya adalah tipis. Namun, jika BRICS tetap konsisten pada pandangan mereka untuk menjadikan mata uang alternatif sebagai opsi untuk perdagangan internasional, kesempatan untuk menghapus dominasi dolar AS masih terbuka. **(800 Kata)**