smsi

Jalur Gaza Diblokade, 66 Anak Palestina Tewas akibat Malnutrisi

Jakarta – Setidaknya 66 anak Palestina meninggal karena kekurangan gizi akut (malnutrisi) di Jalur Gaza di bawah blokade Israel sejak Oktober 2023, kata otoritas setempat pada Sabtu. Seperti dilansir Anadolu, hal ini terjadi karena wilayah itu kekurangan makanan, pasokan medis, dan susu formula bayi.

Dilansir pada Selasa (1/7/2025), Kematian bayi tersebut mencerminkan krisis kemanusiaan yang memburuk di Gaza, tempat Israel memberlakukan pengepungan sejak 7 Oktober 2023, memperketat pembatasan bantuan dan bahan bakar.

Kematian terbaru termasuk tiga bayi yang meninggal karena kekurangan gizi dan kekurangan obat-obatan pekan ini.

Jouri al-Masri, berusia tiga bulan, meninggal pada Kamis di Deir al-Balah setelah keluarganya tidak dapat memperoleh susu terapi khusus yang dibutuhkannya, menurut Kantor Media Pemerintah Gaza.

Pada hari yang sama, Nidal Sharab yang berusia 5 bulan dan Kinda al-Hams yang berusia 10 hari meninggal di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, dengan keluarga mereka menyalahkan kekurangan gizi ekstrem dan kekurangan pasokan medis yang kritis.

“Kematian ini mencerminkan kejahatan perang yang sedang berlangsung dengan menolak akses ke kebutuhan pokok yang menyelamatkan nyawa,” kata kantor media tersebut.

Mereka menggambarkan blokade dan penutupan perbatasan sebagai “kejahatan terhadap kemanusiaan dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum humaniter internasional dan Konvensi Jenewa.”

Kantor tersebut juga mengutuk apa yang disebutnya sebagai “keheningan yang memalukan” dari komunitas internasional dalam menghadapi kelaparan sistematis di Gaza.

Pada Jumat, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan sekitar 112 anak dirawat di rumah sakit Gaza setiap hari untuk perawatan kekurangan gizi.

Israel telah menutup sebagian besar jalur penyeberangan utama Gaza sejak 2 Maret, menghalangi ratusan truk bantuan dan pasokan. Badan-badan PBB mengatakan Gaza membutuhkan sedikitnya 500 truk setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dasar, tetapi seringkali kurang dari 50 truk diizinkan masuk.

Menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, militer Israel telah melakukan serangan mematikan di Gaza sejak Oktober, menewaskan setidaknya 56.412 warga Palestina pada Sabtu, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut pejabat kesehatan Gaza.

Surat kabar Israel Haaretz pada Jumat melaporkan bahwa sudah hampir 100 ribu warga Palestina tewas akibat genosida Israel di Gaza atau setara dengan sekitar empat persen dari total populasi wilayah kantong Palestina tersebut.

Menurut Haaretz, tingginya angka kematian warga Palestina tersebut bukan semata-mata akibat serangan biadab Israel. Banyak juga tewas akibat dampak tidak langsung dari perang seperti kelaparan, kedinginan, dan penyakit di tengah ambruknya sistem kesehatan di Gaza.

Sebelumnya pada Rabu, sebuah studi yang dipublikasikan melalui Harvard Dataverse mengungkapkan bahwa Israel dituduh “menghilangkan” sedikitnya 377.000 warga Palestina sejak dimulainya genosida terhadap Jalur Gaza pada 2023.

Setengah dari jumlah ini diyakini adalah anak-anak Palestina. Laporan tersebut ditulis oleh profesor Israel Yaakov Garb seperti dilansir The Cradle.

Laporan ini menggunakan analisis berbasis data dan pemetaan spasial untuk menunjukkan bagaimana pengepungan tentara Israel di Gaza dan serangan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil Palestina di daerah kantong tersebut telah menyebabkan penurunan populasi yang serius.

Setidaknya 377.000 warga Palestina yang tidak diketahui keberadaannya karena genosida Israel tersebut kira-kira merupakan 17 persen dari seluruh populasi Jalur Gaza, yang sekarang berjumlah sekitar 1,85 juta jiwa.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada November mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perangnya di daerah kantong tersebut.(tmp/d14)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *