What are the potential privacy and ethical concerns associated with Jinnytty’s actions of “distalking” someone for 4 hours during her Taiwan stream?
Jinnytty adalah seorang streamer asal Korea Selatan yang terkenal di platform Twitch. Belakangan ini, namanya menjadi perbincangan publik setelah ia diduga distalking seseorang selama empat jam ketika sedang melakukan stream di Taiwan.
Kasus ini bermula saat Jinnytty melakukan perjalanan ke Taiwan dan mengadakan stream di sana. Pada saat perjalanan itu, ia menunjukkan kegiatannya selama berada di Taiwan seperti berbelanja atau berkunjung ke tempat-tempat wisata. Namun, pada satu stream, Jinnytty terlihat tidak nyaman dan ceroboh dalam mengatakan bahwa ada orang yang mendekatinya. Ia meminta semua orang untuk tidak menghampirinya karena ia merasa tidak enak badan.
Setelah stream berakhir, Jinnytty kemudian menyatakan bahwa ada seorang penguntit yang mengikuti dan mengawasinya selama empat jam. Ia mengaku merasa sangat terintimidasi dan tidak nyaman. Namun, beberapa penyelidikan dilakukan dan menemukan banyak kesalahan pada pernyataannya. Kebanyakan penggemar yang mengikuti stream-nya tidak percaya dengan cerita yang diungkapkan oleh Jinnytty karena banyak hal yang tidak masuk akal.
Pertama, Jinnytty mengatakan bahwa ia terus direkam oleh orang yang mengikutinya. Namun, tidak ada bukti video atau gambar yang menunjukkan bahwa ada orang yang merekamnya. Selain itu, sebagai seorang streamer terkenal, pasti akan ada banyak penggemar yang ingin berfoto atau berbicara dengannya. Namun, Jinnytty mengaku bahwa semua orang yang menghampirinya saat itu adalah penguntit.
Kedua, ketika Jinnytty meminta bantuan dari orang yang ada di sekitarnya, ia mengatakan bahwa ia merasa tidak nyaman dengan orang yang mengikutinya. Namun, ketika ditanya siapa orangnya, Jinnytty tidak dapat memberikan deskripsi yang jelas. Ia hanya mengatakan bahwa orang itu terus mengikuti dan mengintai dirinya.
Ketiga, sesuai dengan hukum Taiwan, CCTV banyak dipasang di tempat-tempat umum untuk memantau keamanan wilayah. Jinnytty meminta agar rekaman CCTV saat itu disimpan sebagai bukti, tetapi tidak ada bukti bahwa CCTV tersebut menunjukkan bahwa ada orang yang menguntitnya.
Keempat, Jinnytty juga menyatakan bahwa orang yang menguntitnya mengikuti sampai ke hotel tempat ia menginap. Namun, ia tidak memberikan bukti tentang hal tersebut dan tidak menunjukkan keamanan hotel yang memantau orang masuk ke dalam hotel.
Ini semua menimbulkan pertanyaan besar tentang kebenaran cerita yang diungkapkan oleh Jinnytty. Banyak penggemar yang khawatir dan mengaku merasa tidak nyaman dengan tayangan yang diberikan oleh Jinnytty. Terlebih lagi, jika cerita yang ia ungkapkan adalah tidak benar, maka hal ini sangat buruk untuk citra streamer asal Korea Selatan tersebut.
Dalam banyak kasus, distalking merupakan tindakan yang sangat tidak etis dan berbahaya. Orang yang melakukan hal itu bisa dituntut atau dihukum. Jadi, jika Jinnytty benar-benar mengalami penguntitan tersebut, hal itu perlu dilaporkan ke kepolisian setempat.
Namun, jika cerita yang ia ungkapkan tidak benar alias hoaks, ini akan merusak kepercayaan penggemar terhadap Jinnytty. Sebagai seorang publik figur, Jinnytty harus berhati-hati dengan tindakan dan ucapannya karena dapat mempengaruhi banyak orang. Dan, sebagai penggemar, kita harus selalu cermat dalam menerima sebuah informasi karena tidak semua yang diumumkan di dunia maya adalah benar.