bappeda

bappeda

Pondok Pesantren Sukamiskin, Pesantren Tertua di Jawa Barat


Bagaimana Pondok Pesantren Sukamiskin terus mempertahankan nilai-nilai dan ajarannya yang pucat sembari beradaptasi dengan sistem pendidikan yang diterima?

Setiap daerah di Indonesia memiliki pesantren yang menjadi pusat kegiatan belajar mengajar dan pusat religious bagi masyarakat. Salah satu pesantren yang paling terkenal dan tertua di Jawa Barat adalah Pondok Pesantren Sukamiskin. Pesantren ini didirikan oleh KH. Muhammad Saleh pada masa lampau dan hingga kini masih menjadi tempat bagi ratusan santri untuk mengembangkan diri dan mendalami ilmu agama.

Sukamiskin terletak di kawasan pedesaan di kaki Gunung Tangkuban Perahu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Pesantren ini memiliki sejarah panjang yang telah melebihi beberapa satu abad. Pada awalnya, pesantren ini hanya berjarak beberapa kilometer dari dari kota Soreang, namun seiring perkembangan penduduk, kota Soreang semakin berkembang dan pesantren pun menjadi semakin terpencil.

Pesantren Sukamiskin memiliki reputasi sebagai pusat kegiatan belajar mengajar yang sangat terhormat, masyarakat setempat sangat menghargai pesantren sebagai pusat pendidikan agama. Santri dari seluruh penjuru negeri datang ke Sukamiskin untuk belajar agama islam secara mendalam dan intensif. Pesantren ini memiliki sejumlah program studi yang mencakup kajian Al-Qur’an, Tafsir, Hadits, hingga Fiqih.

Program studi yang ada di pesantren ini dijalankan oleh para asatidz (ustad) yang sangat terampil dan berkualitas. Mereka selalu berusaha memberikan pengetahuan yang mendalam dan bimbingan kepada para santri. Asatidz di Pesantren Sukamiskin telah memenuhi syarat kualifikasi dan memiliki sertifikat keahlian dalam bidang agama. Mereka telah mengabdikan hidup mereka pada profesi keagamaan serta mengajarkan nilai-nilai islam pada santri.

Selain program studi, santri di Sukamiskin juga terlibat dalam berbagai kegiatan yang lebih erat dengan kegiatan religious. Santri diasah untuk terbiasa berpuasa di hari-hari tertentu dan berpartisipasi dalam pengajian kelompok. Banyak aktivitas yang menekankan pada pentingnya karakter dan akhlak yang baik. Selain belajar, pesantren juga melestarikan budaya lokal yang merupakan warisan budaya masyarakat di sekitar Sukamiskin.

Meskipun berlokasi di daerah terpencil dan kontak dengan teknologi sedikit, tak membuat semangat santri di Pesantren Sukamiskin meredup. Mereka tetap selalu bersemangat mengikuti proses belajar mengajar di pesantren. Hal ini sejalan dengan tujuan dari pendirian pesantren awalnya, yakni menyebarkan nilai-nilai agama islam dan membuduaya lokal. Dalam perjalanan sejarahnya, Pesantren ini telah mengalami banyak perkembangan, namun nilai-nilai asas yang menjadi pondasi pendirian tetap terjaga.

Sekarang, Pondok Pesantren Sukamiskin telah memiliki alumni yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia bahkan hingga luar negeri. Para alumni ini telah mempraktikkan nilai-nilai yang telah mereka pelajari di pesantren, dan telah melestarikannya di keseharian mereka.

Di generation digital seperti sekarang, Pesantren Sukamiskin pun mulai mengambil langkah maju dengan menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Berbagai program bernilai tambah untuk santri kini sudah tersedia, seperti program pembelajaran on-line yang dapat di akses di manapun dan kapanpun, serta program on-line mentoring yang memungkinkan para santri untuk berkomunikasi langsung dengan para asatidz.

Dengan memiliki alumni yang terus mengukir prestasi dan usaha pesantren dalam melestarikan warisan budaya lokal, Pondok Pesantren Sukamiskin tetap eksis hingga sekarang, dan dapat menjadi inspirasi untuk pesantren-pesantren di seluruh Indonesia untuk berfokus pada pendidikan agama dan melestarikan budaya lokal. Semoga Pondok Pesantren Sukamiskin terus menjadi pusat kegiatan belajar-mengajar dan pusat pengamalan nilai-nilai agama islam yang berkualitas di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *