Medan – Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, termasuk Sumut. Berdasarkan laporan kasus DBD dari 33 kabupaten/kota di Sumut, Januari hingga Agustus 2023, jumlah kasus DBD di kabupaten/kota Provinsi Sumut sudah mencapai 2.494 orang dengan kematian 12 orang atau dengan kata lain angka kesakitan sebesar 16 per 100.000 penduduk.
Guna mengantisipasi berkembangnya penyakit demam berdarah yang di sebabkan oleh gigitan nyamuk Aedesh Aegypti, Dewan Pimpinan Daerah Partai Solidaritas Indonesia Kota Medan melakukan Fooging gratis di sejumlah lingkungan khususnya di Kelurahan Sei Sikambing, Medan, Sabtu, (02/09).
Ketua DPD PSI Kota Medan Renville Napitupulu menyebutkan, kegiatan Fooging gratis ini rutin dilakukan terutama saat memasuki musim penghujan seperti ini yang bertujuan untuk menghambat perkembangan dan penyebaran nyamuk yang menjadi penyebab demam berdarah.
Ia menyebutkan, pentingnya peran dari semua pihak terutama dinas kesehatan, kecamatan, kelurahan dan lingkungan dalam melakukan pencegahan sejak dini dan meminta kepada masyarakat agar tetap waspada serta selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan 3-M (Menguras,Menutup dan Mengubur) tempat-tempat yang dapat membuat berkembangnya nyamuk.
“Saya harap kita semua berhati- hati, kasihan keluarga kita nantinya terutama anak-anak kita. Untuk itu mari bersama-sama kita menjaga kebersihan dilingkungan, jangan sampai ada aliran air drainase yang tergenang alias tidak mengalir, tumpukan sampah serta tempat-tempat gelap itu harus dibersihkan. “Kata Renville Napitupulu kepada wartawan.
Anggota DPRD Medan ini menambahkan, untuk mengantisipasi tidak terjadinya lebih banyak lagi korban jiwa akibat wabah DBD, PSI Kota Medan sudah menyediakan fooging gratis beserta petugas yang siap kapan saja datang kerumah atau lingkungan warga di Kota Medan.
“Kalau ada warga yang rumahnya mau kita semprot silahkan nanti hubungi saya atau DPD PSI Kota Medan di Jalan Wahid Hasyim Medan. Apalagi fooging yang kami gunakan itu sangat aman dan nyaman, tidak berisik dan tidak berbau. Jadi kalau warga yang sedang berada dirumahnya saya jamin tidak akan terganggu karena foging yang saya lakukan sama sekali tidak menggangu warga. “Jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan kedepan diharapakan kepada Pemerintah Kota Medan yaitu Dinas Kesehatan agar fokus terhadap masalah kesehatan terutama dalam kasus DBD yang hari ini angkanya masih cukup tinggi. Bukan hanya fokus penyakitnya saja namun bagaimana upaya pencegahan wabah tersebut tidak terjadi.
“Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Jangan setelah banyak berjatuhan korban akibat wabah DBD tersebut baru dilakukan upaya pencegahan. Itu yang salah. Yang benar, sebaiknya kita cegah sejak dini. “Tutup Renville.
Berdasarkan data dinas kesehatan kota Medan Pada Tahun 2021 kasus wabah DBD jumlahnya mencapai 600 orang, namun meningkat secara signifikan di tahun 2022 menjadi 1.405 dan di tahun 2023 setiap bulannya kasus DBD selalu terjadi mulai dari Januari hingga Juni sudah 437 dan dua orang diantaranya meninggal dunia. Sedangkan bulan Juli 2023 total ada 74 kasus DBD di Kota Medan. Sementara untuk bulan Agustus 2023, belum bisa dijabarkan.