Deempatbelas.com,Medan – Belum hilang dari ingatan terkait Tragedi Gas Beracun H2S PT SMGP yang menelan korban jiwa 5 orang dan puluhan orang dilarikan ke RSUD beberapa waktu lalu kini kembali terjadi. Puluhan masyarakat pada Minggu (06/03) diketahui keracunan dilarikan kerumah sakit Umum Daerah setempat akibat aktifitas PT.SMGP, Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatra Utara.
Ketua Partai Solidaritas Indonesia Sumatera Utara Nezar Djoeli ST mendengar kejadian tersebut mengatakan sudah saatnya pemerintah daerah Kabupaten Mandailing Natal dan pihak penegak hukum memberikan sangsi tegas dengan menutup, PT SMGP yang dinilai banyak menimbulkan permasalahan.
Banyak kejadian akibat kehadiran perusahaan tersebut kerap merugikan masyarakat bahkan harus menimbulkan korban jiwa karena Gas Beracun bukan pertama kali ini terjadi, sehingga perlu ada evaluasi bagi perusahaan pembangkit listrik panas bumi tersebut.
“PSI hari ini melihat apa yang terjadi saat ini bentuk dari kesalahan perusahaan yang tidak profesional dalam melakukan pengerjaan di lapangan sehingga patut diduga merugikan masyarakat. Untuk itu kita minta agar ditinjau ulang izin amdal dari perusahaan, periksa gambar kerja dari pembangunan serta keselamatan kerjanya. “Kata Nezar saat dihubungi wartawan. Minggu malam (06/03).
Anggota DPRD Sumut periode 2014-2019 ini menilai bahwa adanya aktivitas atau kegiatan yang merugikan tersebut dan meresahkan masyarakat merupakan tanggung jawab dari Bupati Madina sebagai kepala daerah setempat, sehingga jangan ragu untuk meninjau dan menghentikan segala aktivitas perusahaan.
“Sekali saya sampaikan bahwa Bupati Madina agar segera menutup PT SMGP yang mayoritas sahamnya (95%) dimiliki oleh KS Orka Renewables Pte Ltd, perusahaan pengembang dan operator panas bumi yang berbasis di Singapura itu dan sudah memulai proyeknya pada pertengahan tahun 2016.”Tegas Nezar.
Sebelumnya dalam pemberitaan diketahui, puluhan warga Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), harus dilarikan ke RSUD Panyabungan dan RSU Permata Madina akibat menghirup gas H2N (hydrogen sulfida) diduga berasal Wellpad AAE milik PT Sorik Marapi Geotermal Power, Minggu (6/3/2022).
Bocornya Wellpad AAE yang beroperasi di Banjar Manggis Desa Sibanggor Julu Kecamatan Puncak Sorik Marapi terjadi sekitar pukul 17.00 wib.
Bupati madina HM Jafar Sukhairi Nasution yang langsung memantau kejadian ini di RSU Panyabungan menyampaikan Mohon doa dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat agar persoalan ini dapat di tangani dengan baik.
Kemudian, Jafar Sukhairi mengatakan, pihaknya masih belum tau apakah ini kelalaian pihak perusahan atau murni faktor alam sehingga peristiwa tersebut terjadi.
“Kita serahkan ke pihak yang berwajib agar ini tangani secara serius bahwa kejadian ini sudah kedua kalinya, faktor alam atau kelalaian kita belum tau karena kita masalah ini kita serahkan kepada ahli nya dan aparat penegak hukum,”sebutnya