smsi

Ketua PSI Sumut Minta Poldasu Segera Usut Dan Tangkap Pelaku Penganiayaan Diduga Dilakukan Oknum Aparat 

Medan – Terkait adanya dugaan penganiayaan seorang pria di Medan yang juga keluarga besar kader partai solidaritas Indonesia Sumatera Utara oleh oknum yang mengaku aparat, Ketua DPW PSI Sumut H.M Nezar Djoeli angkat bicara. Ia meminta Polrestabes Medan dan Jajaran Polda Sumut mengusut tuntas peristiwa tersebut.

Kepada wartawan, Nezar Djoeli mengaku sangat menyayangkan adanya peristiwa kekerasan itu terjadi tanpa alasan dan bukti sehingga korban di aniaya oleh tiga orang pelaku yang diduga dua diantaranya merupakan aparat.

“Sangat kita sesalkan mengapa peristiwa tersebut terjadi. Korban harus mengalami berbagai penyiksaan karena di tuduh mencuri padahal belum tentu itu dilakukan olehnya. “Kata Nezar Djoeli kepada wartawan. Rabu, 22 Februari 2023.

Menurut Nezar, peristiwa tersebut harus menjadi perhatian serius karena korban bernama Donny Nurdiansyah merupakan keluarga besar partai solidaritas Indonesia Sumatera Utara sehingga pihak kepolisian segera dirinya berharap dapat menangkap para pelaku.

“Cara-cara seperti ini tidak lagi dibenarkan di negara kita . Apalagi dugaan keterlibatan oknum yang seharusnya melindungi masyarakat bukan malah sebaliknya melakukan kekerasan dan menuduh korban. Kita minta Polda Sumut dan Polrestabes Medan segera mengungkapnya secara terang. “Tegasnya.

Sebelumnya, seorang pria bernama Donny Nurdiansyah (30) menjadi korban penyiksaan di dalam kos di Jalan Bunga Terompet 2 Medan, Sabtu (18/2/2023) malam kemarin.

Tidak hanya disekap, pemuda ini juga mengaku mendapatkan tindakan penganiaya. Donny dipukuli bertubi-tubi, kakinya juga disulut rokok oleh pelaku yang memaksanya mengakui telah mencuri mobil.

“Saya diinterogasi apakah ada membawa kunci serap mobil dan dipaksa mengakui mencuri mobil milik mantan pacar saya,” katanya kepada wartawan, Selasa (21/2/2023).

Donny menjelaskan awalnya dia disuruh datang ke kos mantan pacarnya berinisial AS yang berada di Jalan Bunga Terompet 2 Medan, pada Sabtu malam. Meski sudah mantan pacar, komunikasi keduanya masih baik.

“Disuruh datang alasan haus, titip beli minum air mineral,” katanya.

Donny pun datang dengan menumpangi taksi online. Sesampainya di sana, Donny melanjutkan dirinya lalu memberikan air minum ke mantan pacarnya.

Tak lama berselang, lima orang pria datang dan langsung menuduhnya mencuri mobil. “Habis itu ditutupnya pintu, ditanyai ini mobil di mana kau buat,” katanya.

Korban yang bingung lalu membantah telah mencuri mobil korban. Saat itulah tiga orang pelaku memukuli dia bertubi-tubi di bagian dada.

“Aku sudah mohon-mohon, karena sakit sekali pas dadaku dipukul, aku gak ada ambil om, mereka terus memukuli. Ada tiga orang yang memukuli,” ucapnya.

Dalam kondisi terhuyung akibat dihajar, pelaku juga menyulut rokok ke paha korban. Situasi ini berakhir setelah para pelaku berunding dan yakin kalau korban tidak mencuri mobil lalu membebaskan korban dari kos.

“Ada sekitar tiga jam saya disekap dan disiksa. Dua orang pelaku mengaku dari aparat. Satu oknum diduga polisi yang mukul dada saya, satu lagi oknum juga diduga tentara,” imbuhnya.

Atas kejadian ini korban pun telah membuat laporan ke enam orang tersebut, lima diantaranya pria dan satu orang wanita penghuni kos-kos an, ke Polrestabes Medan yang tertuang dalam nomor laporan STTLP/B/619/II/2023/SPKT Restabes Medan/Polda Sumut tertanggal 20 Februari 2023.

Sementara, Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa menyampaikan masih melakukan pengecekan terkait laporan korban untuk selanjutnya ditindaklanjuti.

Related Posts

Don't Miss

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *