bappeda

Tim Peneliti Dari Undhira Bali Memetakan Potensi Masyarakat Kutai Kartanegara Guna Menghasilkan SDM Lokal Yang Berkualitas Siap di IKN 

Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi telah menjadi Ibu Kota Negara Republik Indonesia yang juga ditandai dengan pelaksanaan upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI pada 17Agustus 2024. Kendati demikian, pembangunan IKN sampai hari ini belum sepenuhnya tuntas dan terus berjalan baik infrastruktur maupun sarana dan prasarana lainnya termasuk pemberdayaan masyarakat lokal seperti yang berada di IKN, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, dan sekitarnya.

Pengembangan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat lokal sangat penting dilakukan karena sebagian wilayah IKN masuk dalam Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara.

Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara yang menjadi wilayah IKN sekitar 2.000 hektar atau 20 km² terdiri dari 4 Kecamatan yang masuk wilayah IKN yaitu Kecamatan Samboja, Kecamatan Loa Kulu, Kecamatan Loa Janan, dan Kecamatan Muara Jawa.

Para Tim Peneliti dari Universitas Dhyana Pura Bali yang melihat langsung Kondisi tersebut menyatakan, pembangunan Ibu Kota Nusantara mendapatkan berbagai sikap pro dan kontra ditengah masyarakat. Bagi sebagian masyarakat menilai pembangkit IKN sangat mengganggu kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat lokal, namun ada juga yang menyambutnya dengan positip.

“Pembangunan IKN sangat berdampak pada aktivitas sosial, budaya, dan perekonomian masyarakat adat di Kabupaten Kutai Kartanegara. Masyarakat adat tidak bisa lagi mencari rotan, berkebun, bertani di sekitar IKN tersebut. Berbagai persoalan dalam pembangunan IKN ini harus dicari solusinya,”Ungkap Dr.Dermawan Waruwu Ketua Tim Peneliti dari Universitas Dhyana Pura (Undhira) Bali saat menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara bersama tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, masyarakat, dan mahasiswa yang mengambil tempat di Desa Ponoragan, Kabupaten Kutai Kartanegara 28 September 2024.

Menurut Dermawan, Pembangunan IKN perlu didukung oleh semua pihak baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah, agar masyarakat lokal di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara tidak terlalu tersisihkan dan tersingkir dampak pembangunan.

Salah satu solusi dan terobosan dilakukan oleh Dosen dan Tim Peneliti dari Universitas Dhyana Pura (Undhira) Bali dan Universitas Mulawarman (Unmul) Kalimantan Timur yakni, melakukan pemetaan potensi dan model pemberdayaan masyarakat lokal di sekitar IKN.

Tim peneliti yang diketuai oleh Dr. Dermawan Waruwu, M.Si dan beranggotakan Prof. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, M.A; Dr. Suryaningsi, M.H; Dr. I Wayan Ruspendi Junaedi, M.A serta dibantu oleh beberapa mahasiswa dari kedua kampus tersebut.

Tim peneliti dan dosen yang sudah meraih berbagai hibah nasional dan sering diundang sebagai narasumber berusaha memetakan potensi, metode, dan model pemberdayaan masyarakat lokal di Kabuapten Kutai Kartanegara.

“Hasil pemetaan menunjukkan bahwa masyarakat lokal yang berada di sekitar kawasan IKN pasti terganggu aktivitas sosial, budaya, dan ekonominya. Oleh sebab itu, beberapa potensi masyarakat untuk menguatkan aktivitas sosial, budaya, dan ekonominya yaitu potensi sumber daya manusia (SDM), potensi sumber daya alam, potensi pertanian, perkebunan, dan hutan, serta potensi pariwisata dan ekonomi kreatif, potensi sosial dan budaya, semuanya perlu dikaji dan dianalisis agar ditemukan kebijakan serta model yang relevan dalam pengembangannya kedepan,”Ucap Dermawan.

Masih Dr Dermawan Waruwu mengatakan, pelatihan dan dana stimulus tidak bisa menyelesaikan masalah sosial, budaya, dan ekonomi yang sedang dihadapi oleh masyarakat lokal. Mereka berharap agar diberikan ruang untuk mencari nafkah, seperti tenaga kerja di instansi pemerintah, swasta, dan masuk kedalam proyek pekerjaan pembangunan IKN.

“Masyarakat lokal berharap kepada Presiden Joko Widodo dan Pihak Otorita IKN agar mereka diberikan kesempatan yang luas untuk dapat bekerja di IKN, bukan malah seperti orang asing atau yang tersisihkan. “Terangnya.

Suryanto, salah satu anggota Karang Taruna Desa Ponoragan menyebutkan, masyarakat lokal sangat membutuhkan sarana prasarana, pendidikan berkualitas, dan modal usaha untuk bisa melakukan kegiatan yang berbasis kearifan lokal.

“Beasiswa sangat dibutuhkan oleh generasi muda di desa kami, mulai dari SD sampai tingkat Perguruan Tinggi, sehingga tidak tersingkir oleh kemajuan kota. Melalui pendidikan, masyarakat lokal bisa bersaing nantinya dengan masyarakat pendatang yang terus bertambah di IKN dan sekitarnya. “Ungkap Suryanto.

Sementara itu, PJ Bupati Kutai Kartanegara, Drs. Marmur Marbun, M.,Si mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara telah menyiapkan berbagai solusi untuk mengatasi masalah sosial, budaya, dan ekonomi masyarakatnya yakni, memberikan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja agar masyarakat lokal bisa terlibat dalam pembangunan IKN.

Tim Peneliti Dari Undhira Bali Memetakan Potensi Masyarakat Kutai Kartanegara Guna Menghasilkan SDM Lokal Yang Berkualitas Siap di IKN , Deempatbelas.com
Foto bersama Pj. Bupati Kutai Kartanegara Bapak Drs. Marmur Marbun, M.Si

” Lalu pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif melalui pengembangan atraksi seni budaya lokal. Tentunya menyiapkan SDM yang profesional dan berkualitas dalam menyambut kemajuan IKN nanti,”Kata Pj. Bupati Kutai Kartanegara.

Sementara itu, Asisten II Sekretariat Daerah Kutai Kartanegara dalam FGD bersama tim peneliti dari Undhira dan Unmul menyebutkan, lahan perkebunan dan pertanian modern sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat lokal dan pendatang, termasuk kebutuhan bahan makanan di wilayah IKN dan sekitarnya.

“Ruang pementasan seni budaya masyarakat lokal menjadi penting sebagai bentuk pelestarian dan untuk mengisi keunikan kota metropolitan di mata dunia. Pemerintah daerah terus berupaya memenuhi target program ini, yang sebagian sudah terlaksana dan masyarakat lokal sudah merasakan manfaatnya. Memang butuh waktu untuk merealisasikan semua program pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan IKN, apalagi pendapatan daerah semakin berkurang karena wilayah Kukar sudah menjadi wilayah IKN.”Ucap Ir.Ahyani Fadianur Diani, M.M, Asisten II Sekretariat Daerah Kutai Kartanegara saat melakukan FGD bersama tim peneliti Undhira dan Unmul di ruang Bapeda.

Berdasarkan hal tersebut, Dosen Undhira Bali dan Unmul memberikan dukungan nyata dalam pembangunan IKN yang juga berpihak kepada masyarakat lokal salah satunya melalui kegiatan penelitian yang merupakan hibah dari DRTPM, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang berjudul “Pemetaan Model Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam Pembangunan IKN Guna Terwujudnya Harmoni Sosial dan Green City Tourism”.

Dr Dermawan Waruwu, dosen Fakultas Bisnis, Pariwisata, Pendidikan, dan Humaniora kembali menambahkan, bahwa masyarakat lokal tidak perlu takut terhadap keberadaan IKN. Justru, kehadiran IKN tentu membawa dampak positif baik secara sosial, budaya, dan ekonomi bagi masyarakat setempat, sehingga diharapkan dapat terjalin kerjasama dan kolaborasi antara pemerintah pusat, otorita, pemerintah daerah, akademisi, masyarakat lokal, dan pihak-pihak terkait lainnya demi terwujudnya Ibu Kota Nusantara.

“Masyarakat lokal dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesejahteraannya melalui kemajuan IKN dengan konsep green city tourism,”kata Dr.Dermawan Waruwu menambahkan.

Pengembangan konsep green city tourism menjadi model pengembangan pariwisata berbasis masyarakat maupun lingkungan, sehingga keberadaan IKN dapat menarik bagi wisatawan domestik maupun internasional. Hal tersebut di ungkapkan Prof. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama selaku pakar pariwisata dan Rektor Universitas Dhyana Pura Bali.

Tim Peneliti Dari Undhira Bali Memetakan Potensi Masyarakat Kutai Kartanegara Guna Menghasilkan SDM Lokal Yang Berkualitas Siap di IKN , Deempatbelas.com
Ketua Tim Peneliti Dr. Dermawan Waruwu memaparkan potensi masyarakat Lokal di Ruangan Bapeda Kabupaten Kutai Kartanegara.

Hal senada disampaikan Dr. Suryaningsi yang merupakan dosen Pendidikan Kewarganegaraan di Universitas Mulawarman Kalimantan Timur yang mengatakan bahwa, masyarakat dan pemerintah harus bersinergi dengan baik. Kebijakan dalam pembangunan IKN dan sekitarnya harus berpihak kepada kepentingan masyarakat lokal.

Menurut Dr. I Wayan Ruspendi Junaedi yang memiliki kepakaran di bidang kewirausahaan mengungkapkan, bahwa masyarakat lokal sangat berpotensi mengembangkan kewirausahaan dan UMKM guna meningkatkan kualitas hidup dan ekonomi masyarakat.

” Pemerintah perlu memberikan perhatian serius dalam pelatihan dan pendampingan guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) lokal secara berkelanjutan transparan serta bisa bersaing di tengah kemajuan IKN pada masa mendatang. “Ungkapnya.

Atraksi wisata, tari-tarian, budaya, kuliner, souvenir dan berbagai potensi lainnya yang berciri khas Kutai Kartanegara pada khususnya dan Kalimantan Timur pada umumnya dapat menjadi sumber ekonomi kreatif bagi masyarakat lokal.

“Apabila masyarakat lokal tidak diberdayakan secara maksimal maka kemungkinan akan terjadi konflik sosial, baik secara horizontal maupun vertikal.”Tegas Dr.Dermawan yang merupakan seorang akadademisi yang telah berhasil menulis puluhan buku dan artikel ilmiah serta pakar Kajian Budaya yang sangat konsen terhadap pemberdayaan masyarakat lokal melalui pengelolaan potensi desa menjadi destinasi wisata.

Tim Peneliti Dari Undhira Bali Memetakan Potensi Masyarakat Kutai Kartanegara Guna Menghasilkan SDM Lokal Yang Berkualitas Siap di IKN , Deempatbelas.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *