Tanah Karo – Dunia pendidikan tanah air khususnya di Provinsi Sumatera Utara harus tercoreng karena ulah seorang Kepala Sekolah Kejuruan Swasta di Kabupaten Karo yang sedang asyik menghisap Narkoba jenis SS bersama wanitanya.
Untung tak dapat di raih, malang tak dapat di tolak, itulah ungkapan pepatah yang patut di sematkan kepada “JG” kepala sekolah SMK Swasta di Merek, Kabupaten Karo, yang terekam camera sedang asyik “Pompa” atau menikmati narkotika jenis sabu sabu di dalam sebuah kamar sebuah hotel, pada Sabtu malam , 24 mei 2025.
Dalam rekaman vidio tersebut terlihat, seorang pria paruh baya, berwajah mirip dengan sosok kepsek, berusia sekitar 50 tahun an, berpostur badan sekitar 170 cm atau lebih, menggunakan pakaian serba hitam sedang asik menghisap sabu-sabu sambil bermain game slot dari handphone nya.
Yang lebih mencengangkan dan semakin penasaran, didalam Vidio berdurasi sekitar 0:16 detik itu, ternyata JG gak sendirian. Ia seprtinya ditemani wanita yang sempat sekilas terekam dalam video tersebut.
Menurut pengakuan salah seorang sumber yang identitasnya tidak ingin diketahui kepada wartawan membenarkan bahwa didalam rekaman video itu merupakan kepala sekolah SMK Yapim Merek, berinisial “JG”.
Sumber terpercaya menyebutkan, “JG” sering melakukam hal hal tersebut, semacam pesta kecil kecilan narkoba dengan beberapa orang teman wanitanya, yang sengaja ia bayar untuk bersenang-senang menghabiskan uang.
Untuk memastikan kebenarannya, awak media melalui pesan WhatsApp kemudian mencoba konfirmasi langsung kepada kepala sekolah berinisial “JG” atas gambar didalam Vidio yang memiliki wajah mirip dengannya..
Ia mengatakan bahwa itu adalah fitnah, karena merokok saja dirinya tidak apalagi menggunakan narkoba.
“Saya katakan itu 100% fitnah, sedangkan perokok aja pun kita tidak, saya lihat berawal sesudah ada berita dibuat Perjudian Marak di SMK YAPIM MEREK. Sebenarnya itu bukan di SMK YAPIM Merek.Melainkan perumahan/RUKO disamping SMK YAPIM MEREK. Ini juga sdh pencemaran nama baik. Salah lokasi.”Katanya membalas pesan media.
Lebih lanjut ia menyebutkan, sepertinya ada yang sengaja memfitnah nya karena memang di sekitar kecamatan merek ada lokasi tempat perjudian, namun itu bukanlah urusan pihak sekolah untuk memberantas nya, melainkan tugas aparat penegak hukum.
“Kalo kita capuri dengan perjudian yang ada di Karo ini kan bukan tanggung jawab kita. Ada petugas atau instansi yang berkompeten. Mungkin karena terus beroperasi di sekitar itu. Jadi saya mereka fitnah. Padahal bukan urusan saya. Dan tidak mungkin saya menyuruh Tutup.”Ucapnya.