Tanah Karo – LRA Pemkab Karo TA 2023 menyajikan anggaran belanja barang dan jasa sebesar Rp353.330.606.944,00 dengan realisasi sebesar Rp313.529.158.087,00 atau 88,74% dari anggaran. Dari realisasi tersebut diantaranya terdapat realisasi Belanja Persediaan untuk Dijual/Diserahkan kepada Masyarakat sebesar Rp10.193.997.647,00 atau 85,99% dari anggaran sebesar Rp11.854.698.478,00..
Berdasarkan hasil pemeriksaan secara uji petik atas dokumen Surat Perintah Kerja (SPK), diketahui terdapat kekurangan volume atas paket pekerjaan pada Dinas Perkimtan sebesar Rp181 juta atau terdapat sisa 13 paket pekerjaan belanja persediaan untuk dijual/diserahkan kepada masyarakat yang belum ditindaklanjuti dengan rincian.
a. CV. EBM sebesar Rp34.832.717,89 (Rp1.371.768,35 + Rp6.989.874,34 + Rp26.471.075,20
b. CV. HPM sebesar Rp3.373.010,00;
c. CV. KHK sebesar Rp30.750.082,66 (Rp15.571.184,96 + Rp4.757.248,50 + Rp10.421.649,20)
D. CV. BS sebesar Rp6.183.228,80;
e. CV. Krw sebesar Rp5.512.966,72 (Rp1.689.966,72 + Rp3.823.000,00)
f. CV. TJ sebesar Rp40.126.594,92;
g. CV. Tr sebesar Rp3.823.000,00;
h. CV. Ctr sebesar Rp56.893.411,42.
BPK menilai Kepala Dinas Perkimtan sebagai pengguna anggaran kurang optimal dalam melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan serta pembayaran Belanja Persediaan untuk Dijual/Diserahkan kepada Masyarakat.
Melalui Bupati Karo BPK memerintahkan kepala Dinas Perkimtan untuk memproses kelebihan pembayaran kepada delapan penyedia dengan menyetorkan ke kas daerah sebesar Rp181 juta.
Sementara itu, Kadis Perkimta Karo, Jhon Karnanta S,ST , MSi, saat di konfirmasi via telpon dan whtsup tidak merespon sama sekali. Bahkan saat di temui dikantor nya Selasa (13/08) pagi, salah seorang petugas menyebutkan Kepada Dinas tidak berada dikantor.