smsi

Gamer Kecewa Dragon’s Dogma 2 Tetap Single Participant dan Tidak Ada Mode Co-op


Apakah keputusan untuk membuat Dragon’s Dogma 2 tetap single participant bisa mempengaruhi popularitasnya?

Gamer di seluruh dunia telah menunggu dengan sabar untuk rilis dari Dragon’s Dogma 2, sequel dari sport RPG yang sangat populer Dragon’s Dogma. Namun, kekecewaan yang besar menimpa para gamer ketika pengembang sport, Capcom mengumumkan bahwa Dragon’s Dogma 2 akan tetap menjadi sport single participant dan tidak memiliki mode co-op.

Pengumuman tersebut dikeluarkan di acara Tokyo Game Picture, mengejutkan banyak penggemar yang telah berharap adanya mode co-op pada sequel dari sport yang sangat populer ini. Capcom, yang juga pengembang sport Monster Hunter, telah berhasil menggabungkan mode co-op secara brilian pada sport tersebut dan para gamer telah berharap hal yang sama dapat diaplikasikan pada Dragon’s Dogma 2.

Namun, meskipun kekecewaan itu sangat nyata, para gamer yang menghargai sport single participant mungkin tidak sedih dengan pengumuman tersebut. Kehadiran mode co-op dianggap sebagai suatu bonus oleh mereka yang lebih memilih memainkan sport di luar jaringan net dan menikmati cerita yang telah disusun dengan rapi oleh pengembang.

Penyebab terbesar kekecewaan ini adalah bagaimana Dragon’s Dogma meminjam satu genre dari sport MMO seperti World of Warcraft dan permainan aksi seperti Satan Could well well perhaps Bawl untuk menciptakan gameplay yang unik dan menyenangkan. Grind berulang-ulang adalah taktik umum di sport MMO, dan mode co-op dalam Dragon’s Dogma diharapkan dapat menghadirkan similaritas yang lebih dekat dengan sport seperti ini.

Meskipun Dragon’s Dogma 2 tetap menjadi sport single participant, Capcom telah berjanji untuk menghadirkan petualangan yang lebih besar dan lebih menarik dari pendahulunya. Perusahaan juga menjanjikan fitur-fitur baru dan yang lebih inovatif yang tidak pernah dilihat sebelumnya dalam sport jenis RPG ini.

“Kami memahami betapa pentingnya mode co-op bagi beberapa gamer, dan kami mempertimbangkan kemungkinan memasukkannya untuk sport kami selanjutnya,” jelas seorang juru bicara Capcom. “Tapi untuk saat ini, kami fokus pada tujuan utama kami, yaitu memberikan pengalaman bermain sport yang terbaik bagi semua penggemar Dragon’s Dogma.”

Penggemar Dragon’s Dogma mungkin merasa kecewa, tetapi pengumuman ini bukan yang pertama kali membuat para gamer merasa kecewa terhadap sport Capcom. Beberapa penggemar juga merasa kecewa dengan rilis sport Monster Hunter World yang awalnya dijanjikan untuk meluncur pada platform tertentu, tapi kemudian tersedia untuk banyak perangkat lainnya.

Walaupun demikian, para penggemar sport juga tak pernah lelah menantikan berita lebih lanjut tentang Dragon’s Dogma 2. Harapan mereka adalah pengembang sport akan menambahkan fitur-fitur baru lainnya, termasuk karakter, lingkungan, dan gameplay yang lebih kompleks serta lebih menarik dibanding sport pertamanya.

Game ini memang cukup menarik bagi para gamer yang menyukai sport RPG. Hal itu dibuktikan dari banyaknya penggemar yang merespon di media sosial mengenai kekecewaan mereka ketika mengetahui bahwa sport ini tidak memiliki mode co-op.

Namun, para gamer dan penggemar sport RPG harus bersabar menunggu untuk pengembangan lebih lanjut di masa mendatang. Meskipun pengumuman Capcom mengenai Dragon’s Dogma 2 yang hanya menjadi single participant satu-satunya kabar yang dapat diterima saat ini, namun masih ada harapan bahwa sport RPG tersebut dapat mengalami banyak perubahan dan pengembangan dalam waktu dekat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *