ads

Kata Ketua PSI Sumut Nezar Djoeli Soal Fenomena Selebriti Jadi Politisi

Deempatbelas.com

Medan –Fenomena artis atau selebriti dengan memanfaatkan popularitas mereka masuk dunia politik bukan hal yang baru di Indonesia. Hampir tiap partai politik di Indonesia memiliki artis didalam nya. Mereka baik yang baru maupun yang lawas. Cara mereka masuk juga berbeda-beda. Nama besar belum berarti laju mereka mulus. Tetap ada tahapan wajib dilalui.

Sederetan artis atau selebritis tanah air ternama yang terjun ke panggung politik tersebut, bahkan ikut meramaikan pesta demokrasi diberbagai tingkatan maju sebagai calon anggota legislatif hingga kepala daerah sampai akhirnya terpilih.

Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia Provinsi Sumatera Utara, H.Mohammad Nezar Djoeli menyebutkan, merupakan bentuk hak semua masyarakat dan sudah diatur dalam sistem demokrasi  undang-undang di Republik Indonesia.

Menurut Nezar, siapapun warga negara indonesia dari berbagai profesi termasuk mereka artis berhak menjadi anggota partai politik dan menjadi anggota legislatif asal dapat menjalankan mekanisme dan syarat serta ketentuan yang berlaku di masing-masing partai itu sendiri.

“Sah-sah saja jika hari ini fenomena artis terjun ke dunia politik. Apalagi dengan kepopuleran yang mereka miliki di dunia hiburan menjadi modal awal menjadikannya untuk dapat menduduki jabatan di legislatif maupun kepala daerah. Namun memang harus punya bekal tujuan dari politik itu sendiri. “Kata Nezar saat menjadi salah satu pemateri dalam Dialog Terbuka dan Pelantikan Pengurus MAPANCAS  KOORTI UNIMED Medan periode 2021 – 2024  Sabtu (06/11) di Empat Belas Coffee, Jalan Armada Medan.

Nezar mengatakan yang terpenting sebagai seorang politisi baik menjadi anggota legislatif maupun kepala daerah tidak hanya tebar-tebar pesona saja, melainkan juga dapat memahami peran sekaligus tujuan dan target serta dapat memberikan edukasi dan membawa perubahan kepada masyarakat di daerahnya masing-masing.

“Seperti Partai Solidaritas Indonesia yang memberikan pemahaman serta materi  kaderisasi kepada seluruh pengurusnya. Dan itu namanya Sekolah Kaderisasi PSI, hal itu dilakukan agar siapa saja yang bergabung di PSI mendapat bekal berbagai ilmu pengetahuan terutama soal politik dan persoalan di masyarakat.” Ungkapnya.

Nezar yang juga Dewan Pembina Mahasiswa Pancasila Sumatera Utara inipun menambahkan, salah satu yang sempat dan hangat menjadi perbincangan terkait artis yaitu  salah seorang politisi Senayan KD yang diduga mengumbar jumlah penghasilannya selama menjadi anggota DPR RI dan mendapatkan penilaian negatif dari berbagai masyarakat.

“Padahal penghasilan DPR seperti gaji,biaya reses, kunker dan sejumlah tunjangan lainnya itu bersumber dari pemerintah dan itu sesuai ketentuan dan undang undang. ” Terangnya.

Untuk itu, Ia menyarankan agar pemerintah pusat, provinsi dan daerah sebaiknya hadir memberikan pencerahan kepada masyarakat. Apalagi output dari pada anggota legislatif itu sendiri nantinya untuk kemajuan dan kesejahteraan di daerahnya masing-masing.

“Apa yang dikatakan KD kemarin bentuk keterbukaan informasi kepada rakyat luas. Jadi ke depan jangan sampai ada adu argumentasi yang tidak baik yang berkembang di masyarakat dan menimbulkan banyak pertanyaan atas penghasilan dewan tersebut karena dinilai antara kinerja dan penghasilannya  besar tidak sebanding.”Tambahnya.

Akhir kata Nezar berharap, memudah-mudahan ke depan  dengan hadirnya selebriti tanah air masuk di dalam partai politik membuat gairah masing-masing parpol di Indonesia dalam merebut kekuasaan dengan tujuan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik.

Dialog dengan Tema “Fenomena Artis Menjadi Politisi”tersebut diisi berbagai narasumber seperti. Wakil Ketua Komisi lll DPRD Medan, Sudari ST, Ketua DPW PSI Sumatera Utara, H. Mohammad Nezar Djoeli ST, Ketua DPD KNPI Medan, Rika Usti Siregar serta Moderator, Rio MT Pasaribu.

Related Posts

Don't Miss

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *