ads

Ketua PSI Sumut Sayangkan Ucapan Gubernur Soal Bully 

MEDAN – Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumatera Utara (Sumut) HM Nezar Djoeli menyayangkan pernyataan Gubernur Sumut yang sering curhat soal kritikan dari berbagai kalangan terkait kinerja pemerintah di bawah kepemimpinannya selama empat tahun menjabat.

Pernyataan itu disampaikan Nezar Djoeli usai menghadiri undangan kegiatan Muskerwil III Partai Perindo Sumut di Hotel JW Marriot Medan, Jumat sore 9 September 2022, yang juga dihadiri Edy Rahmayadi selaku Gubernur, Ketua Harian Nasional Partai Perindo TGB HM Zainul Majdi dan para pimpinan partai politik lainnya.

Dalam acara itu, Nezar menyaksikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengungkapkan bahwa PSI melakukan tindakan membully. Sehingga seolah kritik yang disampaikan masyarakat, khususnya parpol kepada pemimpin, dianggap memburuk-burukkan seseorang.

“Saya hanya tersenyum saja mendengar Pak Gubernur bilang dia dibully oleh saya atas nama PSI. Jadi beliau ini sepertinya kurang paham, bedanya bully dengan kritik. Kalau semua orang yang mengkritik dibilang membully, ya untuk apa ada demokrasi. Lagipula, yang PSI sampaikan ke publik itu selama ini adalah bagian dari kritik kepada pemerintah agar bisa lebih baik lagi dan tidak melakukan kesalahan,” kata Nezar.

Bahkan lanjut Nezar, justru dirinya yang kemudian menjadi sasaran bully sang Gubernur. Sebab ia juga mendengar langsung Edy Rahmayadi mengungkapkan latar belakang politik dirinya di hadapan orang banyak.

“Makanya saya tertawa saja. PSI kan tidak menyinggung pribadi orang dalam mengkritik. Tetapi kalau latar belakang politik orang (saya) dikaitkan dengan sikap politiknya, diungkapkan di depan publik, itu dalam istilah Komika sekarang, ‘meroasting’ orang. Terus itu apa namanya?. Makanya selama masih dalam koridor kritik untuk membangun, PSI akan terus jalan kedepan,” kata Nezar.

Dalam kegiatan Muskerwil Partai Perindo tersebut, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengungkapkan bahwa dirinya adalah pembina partai politik. Sehingga semua parpol harus mengakui.

“PSI kalau tak ngakui itu tak boleh, karena gubernur pembina parpol. Dulu Nezar Djoeli ini pas di Nasdem, kompak kali sama saya. Sejak ke PSI asik membully saya,” ungkap Edy Rahmayadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *