bappeda

bappeda

Media Italia: Fikayo Tomori dan Pierre Kalulu Alami Penurunan Performa


Are there any factors contributing to Tomori and Kalulu’s slump in form that can be addressed by Media Italia’s coaching staff?

Ketika AC Milan meminjamkan Fikayo Tomori dari Chelsea pada Januari lalu, banyak penggemar Rossoneri yang merasa senang menyambut pemain muda dan berbakat itu. Begitu juga dengan Pierre Kalulu, yang datang ke San Siro dari Lyon dengan status sebagai satu di antara pemain muda berbakat di Eropa.

Namun, setelah beberapa laga tampil di Serie A, keduanya mengalami penurunan performa cukup signifikan. Tomori tidak lagi menjadi pemain kokoh dan stabil seperti awal-awal loan-nya, sementara Kalulu juga tidak tampil seperti saat pertama kali debut.

Penurunan performa mereka tentu tidak bisa diabaikan, dan banyak pihak mengaitkannya dengan faktor mental dan fisik. Di tengah persaingan ketat di lini belakang AC Milan, Tomori dan Kalulu harus bekerja keras untuk mencari tempat mereka masing-masing.

Tomori, yang sebelumnya dikenal sebagai bek tangguh dan disiplin di posisi yang dijalaninya, kini kerap melakukan kesalahan kostly. Terlihat di laga-laga yang ia mainkan, Tomori mengalami kesulitan menyekat pergerakan penyerang lawan. Padahal dia lebih cepat dan mempunyai langkah yang tangkas.

Banyak fans AC Milan yang kesal melihat Tomori keteteran banyak kali pada Jurgen Klopp dan pemain-pemain Liverpool, di Final Liga Champions 2019. Padahal, Tomori diharapkan menjadi pengganti Theo Hernandez, yang mengalami cedera serius.

Sementara Kalulu, yang bermain sebagai bek kanan atau bek tengah, menunjukkan potensi yang sangat besar dalam beberapa pertandingan awalnya. Namun akhir-akhir ini ia jarang tampil untuk AC Milan.

Beberapa alasan yang dikemukakan untuk penurunan performa duo bek muda ini, salah satunya adalah karena mereka belum terlalu lama bermain di kompetisi Serie A, dan belum terbiasa bermain dengan tekanan yang tinggi.

Belum lagi kondisi fisik mereka yang belum sepenuhnya pulih setelah beberapa waktu terakhir. Terlebih saat ini ada serangkaian pertandingan yang hanya berselang beberapa hari.

Hal lain yang mungkin mempengaruhi perfoma mereka adalah tekanan dari ekspektasi fans dan media terhadap mereka. Kedua pemain ini diharapkan membawa dampak positif dalam lini belakang AC Milan setelah Rossoneri menemukan kembali tren positif.

Namun, AC Milan seharusnya memiliki kesabaran untuk menunggu kembalinya performa terbaik dari kedua bek muda ini. Keduanya masih sangat muda dan berpotensi untuk menjadi bintang yang bersinar di masa depan.

Sebagai klub yang ingin meraih kembali kejayaannya di Serie A dan Eropa, AC Milan harus memiliki filosofi pembinaan pemain muda yang matang dan tidak rakus ingin menang dalam jangka pendek.

Mengembangkan pemain muda adalah faktor penting dalam menciptakan kesinambungan AC Milan sebagai tim yang kompetitif. Dalam hal ini, Fikayo Tomori dan Pierre Kalulu adalah potensi berharga yang harus dikembangkan secara konsisten agar bisa menjadi pemain yang andal dan penting bagi AC Milan.

Dalam kesimpulan, performa Fikayo Tomori dan Pierre Kalulu sudah sangat jelas mengalami penurunan sejak pertama kali pindah ke AC Milan. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kondisi mental dan fisik, serta harapan yang terlalu tinggi dari fans dan media.

Untuk kembali meraih performa terbaik mereka, Tomori dan Kalulu perlu mendapatkan kesempatan lagi untuk bermain secara teratur. AC Milan harus memiliki kesabaran dalam membangun dua bek muda yang potensial ini.

Semoga Fikayo Tomori dan Pierre Kalulu bisa kembali menunjukkan performa terbaik mereka dan membawa kemajuan bagi AC Milan ke depannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *