Deempatbelas.com
Bali – Para Doktor yang tergabung dalam Perkumpulan Doktor Nias Indonesia (PDNI) berkomitmen menghapus stigma negatif terhadap masyarakat Kepulauan Nias yang minim pendidikan serta bercita-cita akan mengembangkan potensi Kepulauan Nias ke depannya.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Perkumpulan Doktor Nias Indonesia (PDNI) Dr. Dermawan Waruwu usai secara resmi dilantik bersama kepengurusan lainnya pada Minggu , (12/09) pukul 15.00 WIB, secara daring.
Pelantikan melalui aplikasi zoom dan YouTube tersebut juga di hadiri oleh Dewan Pembina, Bupati Nias Utara, DPRD, Tokoh Masyarakat Nias, Rohaniawan, serta masyarakat Nias, dan beberapa lainnya berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Dr. Dermawan Waruwu dalam pidato pertamanya berjudul “Bergerak Senyap, PDNI Jadi Berkat” menyebutkan bahwa PDNI bukanlah organisasi yang bersifat eksklusif atau ajang kesombongan, melainkan sebagai wadah untuk melakukan karya nyata bagi pengembangan potensi Kepulauan Nias ke depan.
“Organisasi PDNI terpanggil untuk melayani sesamanya melalui keahlian sesuai bidang keilmuan masing-masing. Visi organisasi ini adalah mewujudkan masyarakat Kepulauan Nias yang berdaya saing di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Katanya.
Bertahun-tahun stigma negatif sebagai masyarakat yang tidak berpendidikan, terbelakang dan miskin ditujukan pada orang Nias. Sekarang, dengan lahirnya PDNI, dibuktikan bahwa orang Nias mampu meraih strata pendidikan tertinggi yaitu Doktor dan bahkan sebagian sudah menjadi Profesor.
“Mari, kita berkontribusi nyata demi kemajuan Nias, agar Kepulauan Nias yang berdasarkan survei Badan Pusat Statistik 2020 sebagai daerah termiskin dapat dihapus, dan masyarakat menjadi maju,’’ tegas Dr Dermawan Waruwu, saat berpidato usai terpilih sebagai Ketua Umum PDNI.
Selain itu, Lanjut Dermawan menyebutkan PDNI memiliki kerinduan dan cita-cita untuk bersama untuk mengembangkan potensi Kepulauan Nias sesuai kompetensi dan keahlian para Doktor yang tergabung dalam organisasi ini. Sehingga penting untuk bersama-sama bergandengan tangan dalam mewujudkannya.
‘’Gelar doktor merupakan gelar tertinggi dalam dunia pendidikan, dan tidak semua orang mampu meraihnya. Gelar itu diperoleh dengan susah payah, sehingga patut disyukuri. Bukan menjadi sombong, namun harus menjadi berkat bagi masyarakat.
PDNI hadir dan bekerja untuk memberi kontribusi nyata untuk peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) Kepulauan Nias, sehingga terbebas dari kebodohan. Selain itu, cita-cita PDNI dalam mengembangkan potensi Kepulauan Nias yang cukup banyak ke depan diharapkan dapat diwujudkan. “Tegas Doktor Kajian Budaya lulusan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana Bali tahun 2017 dengan judul Disertasi “Hegemoni dan Kontra Hegemoni dalam Pengembangan Destinasi Wisata Bawomataluo di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.
Masih Dermawan menambahkan, ke depan organisasi ini juga akan
menjalin kemitraan dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Kementerian, dan berbagai instansi untuk bersama-sama memajukan Kepulauan Nias dengan berbagai program kerja dalam jangka pendek maupun jangka panjang melalui 6 (enam) departemen yaitu. Departemen Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian.Departemen Sosial dan Budaya.Departemen Hukum dan HAM. Departemen Pelatihan dan Ketenagakerjaan. Departemen Teknologi, dan Informasi serta Departemen Kewirausahaan.
“Tentu saja departemen-departemen ini akan terus berkembang sesuai kebutuhan organisasi serta kebutuhan masyarakat Kepulauan, “tambahnya.
Sementara itu, Ketua Forum Kepala Daerah se-Kepulauan Nias (Forkada) yaitu Bupati Nias Utara, Bapak Amizaro Waruwu, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kondisi Kepulauan Nias yang secara umum masih sangat sederhana dan lapangan kerja yang terbatas. Para generasi muda cenderung memilih untuk meneruskan pendidikan dan bekerja di luar daerah.
Ada dua hal yang perlu mendapat perhatian, yakni pertama, Sumber Daya Manusia, dan yang kedua, yang sangat penting adalah kurangnya sumber dana untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada. Potensi sumber daya alam masih sangat tertinggal pengelolaannya sehingga kedepan perlu penguatan bersama. “Kata Bupati Nias Utara.
Presiden Jokowi mengakui bahwa Nias memiliki dua potensi utama yakni perikanan dan pariwisata. Oleh karenanya, diharapkan para Doktor dapat menyumbangkan kerja sama, gagasan, hasil karya penelitian untuk memajukan Kepulauan Nias.
Masyarakat Nias bangga memiliki para Doktor yang tergabung dalam PDNI dengan keilmuan yang berbeda-beda. Kehadiran PDNI menjadi kekuatan yang dahsyat luar biasa bagi kemajuan Nias.
“Melalui kebersamaan, kekompakan, kita pasti bisa mewujudkan kemajuan untuk Nias. Selamat atas dilantiknya fungsionaris PDNI, mari terus bersatu dan bersama untuk kemajuan Nias.”Kata Bupati.
Mewakili Dewan Pembina PDNI yang sekaligus sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Nias Barat, Prof. Dr. Fakhili Gulo, menyampaikan bahwa seluruh doktor yang tergabung dalam PDNI diharapkan dapat menjadi wadah aspirasi, secara khusus bagi masyarakat Nias, maupun masyarakat lainnya. Menjadi perkumpulan yang berbahagia dan membahagiakan.
“Jadi marilah membuka diri untuk bekerja sama dengan Pemerintah, dengan menyatukan perspektif dengan diskusi dan komunikasi yang sangat baik dan instensif untuk bersama-sama memberikan kemajuan baik bagi diri sendiri, organisasi dan juga bagi pihak-pihak lain bagi Kepulauan Nias dan Indonesia.”Harap Fakhili Gulo.
PDNI sendiri beranggotakan 88 orang Doktor putra asli Kepulauan Nias, tersebar di 13 Provinsi di Indonesia. Mereka merupakan Doktor dari berbagai ilmu lulusan perguruan tinggi ternama baik di dalam maupun luar negeri.
Para anggota PDNI saat ini berprofesi sebagai birokrat, dosen, rohaniawan, advokat, hakim, dan konsultan. ‘’Dibalik prestasi sebagai doktor, PDNI akan berkontribusi nyata bagi kemajuan Nias, dan memberi motivasi bagi generasi muda Nias untuk meraih ilmu setinggi mungkin,’’ ungkapnya yang juga menyebutkan doktor pertama lulus 1984, disusul doktor tahun 1992, dan lulusan doktor terakhir tahun 2021.
Dewan Penasihat DPP PDNI periode 2021-2024 antara lain Prof Dr Yassona H Laoly yang saat ini menjabat Menkum HAM, sedangkan Ketua Umum Dr Dermawan Waruwu, Sekretaris Umum Dr Liyus Waruwu, dan Bendahara Umum: Dr Talizaro Tafonao.