Medan-Pengamat Politik Sumatera Utara (Sumut) Ikhyar Velayati menilai deklarasi calon Walikota Medan oleh Partai NasDem sangat prematur. Apalagi, Partai NasDem hanya memiliki 5 kursi di DPRD Kota Medan sehingga belum mencukupi mengusung pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Medan secara mandiri.
“Deklarasi itu prematur dan terkesan tidak siap. Apalagi calon yang diajukan minim popularitas,” kata mantan aktivis 1998, Ikhyar Velayati kepada RMOL Sumut, Rabu (26/6).
Dikatakan Ikhyar, munculnya nama Rico Waas akan sulit diterima masyarakat Kota Medan. Selain tidak punya popularitas, Rico Waas juga disebut Ikhyar tidak punya jejak rekam apapun di Kota Medan.
“Rico Waas ini kan hanya dikenal sebagai keponakan Pak Surya Paloh, Ketum Partai NasDem. Itu saja. Sangat kecil warga di Kota Medan mengenalnya. Aktivitasnya pun mungkin lebih banyak di Jakarta,” ungkap Ikhyar lagi.
Aktivis Relawan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 ini malah menyebut nama Afif Abdillah yang merupakan Ketua DPD Partai NasDem Kota Medan sebagai sosok yang lebih layak diusung. Afif ditegaskan Ikhyar punya jejak rekam elektoral yang cukup baik dalam Pemilu 2019 dan Pemilu 2024. Anak mantan Walikota Medan, Abdillah, itu juga dikenal luas oleh masyarakat Kota Medan.
“Afif Abdillah seharusnya lebih layak ketimbang Rico Waas. Dia punya jaringan kuat dan secara elektoral sudah terbukti mempunyai konstituen. Jadi aneh kalau Partai NasDem tidak mendorong Afif Abdillah. Kader potensial seperti dia harusnya diberi peluang untuk mencalonkan diri. Bukan orang yang nirprestasi,” tegas Ikhyar.
Pilkada Medan 2024 juga diprediksi Ikhyar masih akan dinamis. Jika Partai NasDem tetap ngotot mencalonkan Rico Waas, kemungkinan partai lain seperti Partai Gerindra keberatan jika hanya mendapatkan jatah calon Wakil Walikota Medan.
“Aneh kalau Partai Gerindra malah ikut dibelakang gerbong Partai NasDem. Karena tentunya Partai Gerindra mempunyai kekuatan yang lebih besar di Kota Medan,” demikian Ikhyar.