Medan – Mantan Aktivis 98 Muhammad Ikhyar Velayati menyindir Capres Ganjar Pranowo terkait pidatonya yang mengatakan dirinya bersama Mahfud MD, mampu memenangkan Pilpres 2024 satu putaran.
“Indonesia adalah negara demokratis, jangankan berpendapat menghayal pun di bolehkan di negeri ini, ujarnya saat di tanya awak media di Medan,Minggu (28/1/2024).
Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo di hari kampanye Pilpres 2024 ke-62, berlangsung di Sumatera Utara dalam acara bertajuk ” Hajatan Rakyat” di Istana Maimun Medan, Minggu (28/1/2024).
Dalam pidatonya Ganjar optimistis dirinya bersama Mahfud MD, mampu memenangkan Pilpres 2024 satu putaran.
“Siapa tahu kan nomor 3 satu putaran,” ujar Ganjar.
Ikhyar menilai pernyataan Ganjar menang satu putaran tidak sesuai fakta fakta di lapangan.
“Dari semua hasil survey ,baik dalam dan luar negeri posisi elektabilitas pasangan capres-Cawapres Ganjar-Mahfud berada di urutan terendah, bahkan akhir akhir ini malah sudah di telikung oleh pasangan AMIN,” jelas Ikhyar.
Ikhyar mengatakan elektabilitas Capres-Cawapres Ganjar-Mahfud rendah di sebabkan karena selalu menyerang kebijakan Presiden Jokowi
“Banyak variabel yang buat elektabilitas Ganjar-Mahfud rendah, salah satunya usulan timses Capres 03 tersebut agar bansos di tunda penyalurannya hingga pilpres selesai, padahal bansos ini sudah di tunggu tunggu rakyat karena sangat membutuhkannya, dan rakyat terluka dengan usulan timses 03 tersebut,” kata ikhyar
Menurut mantan aktivis PRD ini, pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Gibran mendominasi perolehan suara dari dua pasangan lainnya dan akan mengakhiri pertarungan pilpres 2024 dengan satu kali putaran saja
” Jika kita mengacu pada hasil berbagai lembaga survey saat ini, pasangan Prabowo-Gibran bisa memenangkan pilpres 2024 satu putaran saja sesuai dengan Undang undang Pemilu No 7 Tahun 2017,” tutur Ikhyar
Ikhyar menambahkan,” karena di survey terlihat pasangan Prabowo-Gibran sudah memperoleh 50% (lima puluh persen) dari jumlah suara dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta meraih sedikitnya 20% (dua puluh persen) suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari 1/2 (setengah) jumlah provinsi di Indonesia.”tegas Ikhyar